Sudah 4 abad lebih tetap menjaga keaslian dan otentik nilai didalamnya. Mahkota binokasih dari Prabu Siliwangi yang diserahkan untuk kerajaan Sumedang Larang saat ini berada di Museum Prabu Geusan Ulun.
Replikanya kita dapat melihat langsung di Puncak Tugu Kota Sumedang di Jl. P. Sugih No.16, Regol Wetan, Sumedang. Meskipun hanya replika, saya menyaksikan keberhargaan kota ini dalam tatar Sunda. Penyematan mahkota langsung dari Sri Baduga Maharaja.
Selama perjalanan ini, kami terus berbincang sembari memotret keindahan Kota Sumedang. Sektoral wisata ini perlu ditingkatkan dengan menunjukkan sisi lain dari Kota Sumedang dalam bentuk visual estetika.Â
Kondisi alam yang berbukit-bukit menyajikan pemandangan tersendiri untuk mata. Kami mempromosikan melalui media digital agar Masyarakat Indonesia bukan hanya mengenal dari sudut geografis, tetapi nilai luhur sejarah didalamnya melalui hangatnya sajian tahu.Â
Dilingkungan sekolah, Nuria juga sudah mulai menerapkan beberapa tugas kepada murid-muridnya untuk memviralkan Kota Sumedang. Saya bersyukur ternyata masih ada generasi yang mengenal leluhurnya dengan baik.
Potensi Sumedang masih banyak yang harus digali agar lebih mencuat lagi. Tentunya hal ini membutuhkan kerja sama yang bersinergis antara masyarakat adat, pemerintah dan kita selaku generasi milenial untuk berperan aktif.Â
Ditambah lagi, Sumedang ini masih hangat sekali dengan kearifan lokalnya. Akhir perjalanan ini, kami terus melakukan riset dan penelitian untuk memberikan kontribusi terhadap kota tatar Sunda ini. Kami menunggu uluran para ilmuwan yang peduli terhadap kebudayaan di Indonesia.
Salam,
Sri Patmi.
Sumber :