Mohon tunggu...
Sri MulyaPratiwi
Sri MulyaPratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa semester 2 jurusan Ilmu hubungan internasional Universitas Sriwijaya. Saya memiliki minat dalam bidang politik,itulah mengapa saya mengambil jurusan ilmu hubungan internasional. Ada banyak hobi yang Saya senangi, salah satunya yaitu membaca, Saya biasanya membaca novel fiksi baik membaca bukunya secara langsung ataupun secara online. Namun, akhir-akhir ini saya mulai tertarik untuk membaca buku motivasi, guna intuk memotivasi diri saya agar lebih produktif. Saya juga senang mendengarkan musik, biasanya saya mendengarkan musik saat waktu saya belajar ataupun waktu santai.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Banyaknya Faktor yang Mengakibatkan Krisis Pangan

27 Februari 2023   23:02 Diperbarui: 28 Februari 2023   00:46 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: betahita.id

( Sumber dari YouTube Kompas TV)

Seperti yang kita ketahui bahwasanya perang Rusia-Ukraina belum juga selesai yang juga berpotensi salah satu munculnya krisis pangan dunia. Yang dimana Rusia-Ukraina juga merupakan pemasok komoditas utama pangan dan energi di dunia. Akibat adanya perang diantara 2 negara tersebut menghambat kegiatan ekspor-impor ke negara yang sangat membutuhkan/negara yang kekurangan bahan pangan. Rusia dan Ukraina juga yang merupakan salah satu penghasil gandum terbanyak dan pengekspor dengan sekitar 30% dunia. Perlambatan produksi pangan pasca perang rusia-ukraina berdampak pada perdagangan dunia. 

Selain dari perang rusia-ukraina, wabah covid-19 telah membawa manusia kedalam masalah besar, penyebarannya mengakibatkan manusia mengubah pola interaksi, pembatasan pergerakan manusia serta barang yang dipercaya bahwa akan memutus penyebaran wabah tersebut. Alhasil membuat banyak orang di dunia yang kehilangan mata pencahariannya. Beberapa negara di dunia termasuk indonesia terancam krisis pangan disebabkan pasokan pangan yang menipis.

Lalu, Kenaikan tajam harga bahan pangan utama dunia menjadi salah satu faktor penyebab krisis pangan. Membuat banyak orang kelaparan karna naiknya bahan pokok makanan, serta harga minyak yang terus melonjak naik. Seperti yang kita ketahui, bahwasanya di penghujung akhir 2022 naiknya harga minyak dunia yang salah satunya akibat dari perang Rusia-Ukraina. Serta perubahan iklim yang akhir-akhir ini tidak menentu membuat para produksi bahan pangan menjadi berkurang.

Lantas Bagaimana Cara Mengatasi Krisis Pangan?

Dalam masalah krisis pangan ini banyak hal yang dapat kita atau pemerintah lakukan. Pertama, yaitu dengan upaya meningkatkan ketahanan pangan penyediaan pupuk subsidi kepada petani, membangun infrastruktur irigasi, dll yang akan menjadikan pasokan pangan atau cadangan pangan. Kedua, meningkatkan sumber daya manusia, karena dalam peningkatan sumber daya manusia itu bisa membuat para petani bisa menjadi lebih produktif dalam perkembangan pertanian. Ketiga, adanya dukungan dari pemerintah, Dukungan dari pemerintah sangat penting untuk bisa mengoptimalkan peningatan bahan pangan di suatu negara. 

Serta banyak cara yang dapat kita lakukan secara individu maupun kelompok dalam upaya mengoptimalkan bahan pangan, yaitu seperti tidak berlebihan dalam membeli bahan pangan, tidak membuang-buang makanan dsb.

"kita perlu waspada benar stok komoditas tahun 2022/2023. Karena ketidakpastian global hingga 3 tahun mendatang. Yang bisa kita lakukan adalah meningkatkan produksi pangan. Bukan hanya jargon,tapi peningkatan melalui usaha tani. Dengan menaikkan harga petani," kata Andreas kepada CNBC Indonesia, selasa (21/06/2022).

DAFTAR PUSTAKA 

Fai.(2022,November 04). Pengertian Krisis Pangan. https://umsu.ac.id/krisis-pangan-pengertian/

Santosa, Dwi, Andreas. (2022, Desember 02). Pangan Dunia dan Indonesia. Kompas.com. https://www.kompas.id/baca/opini/2022/12/01/pangan-dunia-dan-indonesia-2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun