Jakarta merupakan salah satu kota yang memiliki kepadatan penduduk yang besar. Kebutuhan lahan yang semakin tinggi serta tingginya jumlah penduduk yang tinggal di kota ini membuat berbagai macam permasalahan kota timbul. Permasalahan kota yang cukup sering di alami adalah kemacetan dan banjir.Â
Salah satu cara pemprov untuk mengatasi permasalahan banjir ini adalah dengan normalisasi kali ciliwung. Program normalisasi ini merupakan program dari pembangunan nasional. Normalisasi sungai adalah kegiatan mengeruk dan memperlebar sungai sehingga daya tampungnya menjadi lebih besar sehingga air sungai dapat mengalir dengan baik sampai ke tempat terakhir perairan
Dalam menjalankan proyek normalisasi di jakarta ini membutuhkan pembebasan lahan atau penggusuran disekitar kawasan sungai ciliwung. Padatnya pemukiman disekitaran bantaran sungai ciliwung membuat beberapa rumah warga terpaksa harus digusur.Â
Salah satu daerah yang terdampak dari proyek normalisasi sungai ciliwung ini adalah kawasan kampung pulo, dan daerah lain dijakarta yang. Sejak di keluarkannya keputusan terkait normalisai sungai di wilayah jakarta, sebagian warga menolak untuk dilakukan penggusuran pada tempat tinggal mereka. Warga sempat melakukan pengajuan ke MA terkait dengan penolakan penggusuran untuk proyek normalisasi ini.
Pemerintah juga menyarakan agar warga bersedia untuk direlokasi pada rumah susun yang telah dibangun dan dikelola pemerintah. Namun sebagian warga yang terdampak penggusuran ini menolak akan relokasi tersebut dikarenakan berbagai macam alasan.Â
Salah satu alasan mereka adalah adanya biaya sewa pada rusun tersebut dan sulitnya mencari pekerjaan jika mereka harus direlokasi, karena sumber mata pencaharian mereka dekat dengan tempat tinggal mereka. Â Demi tujuan dari normalisasi sungai yang mencoba untuk melakukan penataan ruang kota yang lebih baik ini, harus ada yang dikorbankan demi tujuan bersama ini. Konsep pembangunan dengan dilakukannya penggusuran ini seperti sebuah teori yang di sampaikan oleh John Stuart Mills yaitu utilitarian.
Utilitarianisme merupakan bentuk dari kritik terhadap teori kantian immanuel kant, yang sangat mementingkan pada aturan moral dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Teori Kant hanya berpegang pada apa yang disebut perbuatan baik, tidak berfokus pada akhir dari perbuatan tersebut. Teori ini menimbulkan pertanyaan pada bagaimana konsekuensinya atau bagaimana tujuan akhirnya. Dan utilitarianisme ini merupakan jawaban dari pertanyaan tersebut. Utilitarianisme merupakan teori yang berfokus pada hasil, atau konsekuensi dari tindakan, dan menganggao niat itu tidak relevan. Konsekuensi disini merupakan perbuatan baik, yang memiliki hasil yang baik. (Mills,2001)
Teori utilitarianisme ini merupakan teori yang dikembangkan oleh dua filsuf yaitu Jeremy Bentham dan John Stuart Mill, dan mereka mengarah pada pemikiran fifsuf yunani kuno yaitu Epicurus. Seperti dengan namanya, Utilitarian merupakan teori yang menunjukan sebuah kegunaan atau utilitas.Â
Menurut Jeremy Bentham, doktrin utilitarianisme ini menjelaskan bahwa memaksimalkan kebahagiaan dengan melampaui kesakitan merupakan prinsip tertinggi moralitas. pandangan antropoligis Bentham mengenai yaitu manusia sangat dipengaruhi oleh rasa sakit dan senang, maka dari itu rasa yang dimiliki itu terkadang menjadi pengusa dari diri manusia tersebut, dan sebisa mungkin menghilangkan rasa sakit.
Utilitarianisme berasal dari kata utilitis dalam bahasa latin yang memiliki arti manfaat atau guna. Suatu tindakan dinilai atau dikatakan berguna jika akibat dati tindakan tersebut secara keseluruhan memperhitungkan semua orang tanpa membeda-bedakan atau setara satu sama lain, dan membawa keuntungan atau kebahagiaan bagi mayoritas. Dan memiliki pegangan pada prinsip The greatest good to the greatest number, atau berarti kebahagian yang baik adalah kebahagiaan mayoritas (Arief,2019).
Menurut Mills (2001), Kebahagiaan merupakan tujuan akhir dari seluruh manusia, dan maka dari itu manusia melakukan segalanya demi kebahagiaan itu. Utilitarian bukanlah sebuah konsep egois, karena didalam mencapai sebuah kesenangan kita tidak hanya mencari kesenangan pribadi, namun juga kesenangan bersama atau untuk banyak orang.Â
Dan dalam mendapat kebahagiaan atau kesenangan bersama ini, mungkin untuk adanya yang dikorbankan demi kebahagiaan mayoritas. Tetapi dalam hal moralitas, utilitarianisme berpendapat bahwa betapa istimewanya seseorang tidak ada yang lebih istimewa dari yang lainnya. Dalam buku john stuart mill sebuah konsep utilitas merupakan konsep yang mendahulukan kesenangan atau kebahagian, dari pada moral.
Dalam konsep sebenarnya, manusia berhak untuk mencapai kebahagiaan nya sendiri dengan caranya sendiri. Teori moral ini berlaku untuk setiap orang, mereka berpikir bahwa apa yang mereka lakukan adalah benar karena untuk mencapai keinginannya atau kebahagiaannya, mencari kebahagiaan tanpa mendapat rasa sakit. Teori moral ini sering disebut dengan teori hedonistik.Â
Namun menurut konsep utilitarian, kebahagiaan ini bukan hanya soal kebahagiaan pribadi, namun juga kebahagiaan bersama. Dan dalam mencapai kebahagiaan bersama ini mungkin ada konsekuensinya adalah ada satu hal yang dikorbankan untuk mencapai kebahagiaan tersebut. Prinsip utilitarian adalah fokus kebaikan bersama, namun pada aturan utilitarian yang saat ini adalah memaksimalkan kebaikan bersama dan berpikir jangka panjang mengenai konsekuensi yang terjadi agar tidak ada yang dirugikan secara besar.
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bahwa utilitarian merupakan konsep yang mementingkan nilai guna yang tujuan akhirnya adalah kebahagiaan bersama. Dalam mencapai kebahagiaan bersama ini pasti ada saja yang harus dikorbankan. Karena setiap orang atau individu memiliki kebahagiaan nya sendiri. Utilitarian sering kali mengorbankan sesuatu atau tidak memperhatikan moral terhadap itu. Dalam utilitarian, konsep keadilan ialah mayarakat dapat kebahagiaan secara sama rata dan mementingkat tujuan akhirnya walaupun dengan cara apapun.
Contoh dari teori utitarian adalah ketika ada tiga orang yang harus di operasi dan membutuhkan organ donor, dan satu orang yang sudah tidak memiliki kemampuan untuk hidup lebih lama. Dengan satu orang yang hidupnya tidak lama itu bisa menyumbangkan organ tubuhnya untuk ketiga orang yang perlu mendapatkan donor organ. Dengan adanya sesuatu yang dikorbankan, akan menyelamatkan orang lain dan menimbulkan kebahagiaan bersama.
Permasalahan banjir yang terjadi di jakarta menjadi masalah yang seolah rutin terjadi diwilayah jakarta. Pemerintah setiap tahunnya sudah berupaya mengurangi potensi dan menanggulangi permasalahan banjir ini. Namun pada kepemimpinan Jokowi-Ahok di jakarta, pencegahan dan penanggulangan bencana banjir ini dilakukan dengan mengembalikan fungsi aliran sungai dengan memperluas wilayah sungai di jakarta.
Kasus penggusuran pada proyek normalisasi sungai ini bisa menjadi contoh dalam teori utilitarianisme. Proyek normalisasi sungan ini merupakan kegiatan pelebaran luas sungai sesuai dengan standarnya. Dan dengan normalisasi sungai ini dapat mengurangi potensi adanya banjir karena adanya aliran sungai yang lancar. Tujuan normalisasi ini lah yang bisa menjadi kebahagiaan bersama atau memiliki kegunaan yang menjadi tujuan akhir.
Jika dilihat dari tujuan yang sangat dirasa penting dalam penanggulangan banjir ini, normalisasi memang menjadi hal yang penting untuk kebaikan bersama dan kebaikan jangka panjang. Namun dengan melihat banyaknya penduduk yang tinggal dibantaran sungai ciliwung ini, akan menjadi permasalahan juga bagi mereka. Karena setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk bahagia.Â
Dan jika dengan diadakannya pelebaran luas sungai dengan cara menggusur tempat tinggal yang ada dibantaran sungai ini, membuat hak kebahagiaan individu yang ada didalamnya juga ikut dikorbankan. Namun pengorbanan ini dianggap sudah cukup sebagai langkah dalam menanggulangi banjir di jakarta, yang hal ini merupakan kegunaan mayoritas dan kebahagiaan bersama karena jika banjir ini dapat teratasi dengan baik maka segala aspek dalam kehidupan sosial dijakarta menjadi seimbang dan tidak berpengaruh, misalnya perekonomiaan yang lancar dan tidak terganggunya akses publik akibat banjir.
Namun dari konsep utilitarianisme ini menimbulkan satu pertanyaan dalam memahami konsep ini, apakah konsep utilitarian ini benar-benar sudah adil? Dan bagaimana nasib dari sesuatu yang dikorbankan tersebut? Dan siapakah yang sebenarnya bisa menentukan bagaimana tujuan akhir ini benar benar mendeskripsikan kebahagiaan bersama atau hanya berbentuk kebahagiaan berdasarkan kepentingan?
Referansi:
Mill, John Stuart. 2001. Utilitarianism. Canada: Batoche Books Limited.
Jacobson, D. 2008. Utilitarianism without consequentialism: the case of John Stuart Mill. Philosophical Review, 117(2), 159-191.
Budiono, Arief. 2019. Teori Utilitarianisme Dan Perlindungan Hukum Lahan Pertanian Dari Alih Fungsi. Jurnal Jurisprudence Vol. 9, No. 1. Diakses dari: http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:lmpXUj4eFLkJ:journals.ums.ac.id/index.php/jurisprudence/article/download/8294/4782+&cd=9&hl=en&ct=clnk&gl=id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H