Selain itu dunia anak usia dini adalah dunia bermain, bermain juga dapat dijadikan strategi untuk menumbuhkan sikap moderasi beragama pada anak usia dini, sebagai pendidik dan orangtua sudah seharusnya kita memfasilitasi anak dlam tumbuh kembangnya juga dalam hal bermain.Â
Sebagai orangtua dan pendidik, kita harus bijak memilih dan mengawasi anak dalam bermain, sehingga bermainnya anak berkualitas dan dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangannya, khususnya pada pertumbahan sikap moderasi Bergama, yakni menghargai oranglain, menghargai pendapat oranglain, tidak memilih-milih teman baik dari jenis kelamin, ras, suku dan agama, selalu menaati aturan yang ada dalam sebuah permainan dan lain sebagainya.
Â
Selain dengan strategi bermain, orangtua dan pendidik juga harus memberikan contoh atau teladan bagi anak usia dini, karena pada hakikatnya anak usia dini membutuhkan role model yang baik, sikapnya senang meniru kebiasaan orang dewasa menjadikan strategi ini cukup efektif dalam menumbuhkan sikap modersi beragama pada anak usia dini, sikap atau karakter pribadi yang positif memerlukan pembiasaan dan stimulasi secara terus menerus dalam kehidupannya, begitu juga mengenai sikap moderasi beragama yang membutuhkan keteladanan secara terus menerus (continue).
Â
Bercerita atau mendongeng juga salah satu strategi yang dapat menumbuhkan sikap moderasi beragama, karena pada usia anak usia dini memliki karakteristik kreatif dan suka berimajinasi, namun sebagai pendidik dan orangtua sudah semestinya memilihkan cerita yang postif dan memiliki nili kehidupan yang baik, hindari cerita atau dongeng dengan pemeran utama yang memiliki kepribadian yang negative, pilihlah alur cerita atau dongeng yang berakhir bahagia (happy ending) dan hindari pemilihan cerita atau dongeng yang sedih (sad ending), pilih juga cerita atau dongeng yang jauh dari sikap kekerasan atau sikap yang memiliki karakter buruk, meskipun hanya cerita atau dongeng, namun apada anak usia dini menyerap pengetahuan melalui panca indera salah satunya adalah pendengaran, karena cerita atau dongeng yang berakhir dnegan alur menyedihkan akan mempengaruhi perkembangan sosialemosianal anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H