Sabtu 11 Januari 2020
Kkrriiiing...kriiinggg....jam beker berbunyi, saya tersentak dan lansung terlihat jam dinding menunjukan jam 4.30 tak beberapa menit kemudian terdengar suara pembacaan Alquran dari arah mesjid, karena cuaca pagi itu begitu dingin saya tetap bertahan dalam selimut sementara suami udah keluar kamar duluan sambil ngobrol dengan salah seorang tamu saya dari Jakarta yaitu bapak Dian Kelana.
Saat suara adzan berkomandang dari arah mesjid saya lansung keluar dari dalam selimut buru buru mengambil wuduk ke kamar mandi dan lansung menuju ke Mesjid Raya Koto Gadang Guguk, pulang dari mesjid saya lansung buat sarapan pesanan dari si Bungsu Indomie Telur, sambil anak anak dan tamu sarapan saya mandi dan beres beres untuk pergi ke sekolah, sebelum berangkat sempat ditawarkan suami untuk ikut mendampinginya menanda tangangi SPJB( surat penjanjian jual beli) pupuk bersubsidi ke Danau Kembar.
Pagi itu kami sama sama berangkat yang rencananya saya juga mau melihat teman sama SMP saya sakit di Padang, tapi saya lihat kondisi di sekolah menyelesaikan laporan juga sudah menuntut.
Sampai di sekolah saya sampaikan ke wakur bahwa guru dari SMPN 1 Bukit Sundi akan datang mengantarkan kepsek yang baru, wakur kami bapak Yunasril juga udah mengetahui sebelumnya sehingga kami akan mengadakan brefing pagi itu setelah siswa bersenam.
Setelah bel masuk berbunyi guru yang mengajar jam pertama memberikan tugas ke siswa karena guru akan brefing. Brefing pagi itu dipimpin oleh wakil kurikulum Bapak Yunasril yang didampingi oleh wakil kesiswaan Bapak Mardiyon dan wakil sarpras ibu Sixteen Srihartati. Kami mulai brefing Jam 8.50 Â dengan agenda:
1. Musyawarah tentang penerimaan tamu dari SMPN 1 Bukit Sundi
2. Musyawarah tentang acara rutin MKKS SMP se Kab. Solok yang saat ini tuan rumahnya adalah SMPN 1 Gunung Talang
3. Â Pergi menghadiri pesta anak Bapak Syafrizal onjos di Talang
4. Karya wisata bersama kepsek lama
5. Menjenguk orang tua teman di RS Yos Sudarso
Nah....
Agenda yang ke 4 inilah yang dadakan tanpa terencana sebelumnya, kenapa hal ini terjadi karena sekolah yang kepseknya pindah mengadakan perpisahan dengan pergi karya wisata bersama dan mengantarkan kepsek lama ke tempat yang baru, sementara kami kepsek lama pindah menjadi pengawas di Disdikpora Kab.Solok sehingga kami kemana mau mengantarkannya, maka timbul  ide walaupun kepsek kita ngak ada sekolah barunya kita bawa beliau karyawisata keliling Sumbar hari ini.
Karena keputusan brsama disetujui forum majelis guru maka saya segera telpon teman yang ada di Dinas Perhubungan Kab. Solok untuk menanyakan mobil untuk kami pergi, tak lama kemudian kebetulan mobil bus Dishub standby maka di Acc lah permohonan kami.
Setelah kami pergi pesta anak mak onjos kami lansung berangkat menuju BukitTinggi untuk bertemu dengan kepsek lama Bapak Metrizal,S.Pd yang kebetulan beliau hari itu sudah berangkat ke Payakumbuh  menghadiri pesta bersama putri beliau, kami mohon kepada beliau agar meluangkan waktu sebentar dengan kami, akhirnya dikabulkan, kami pun heppy sehingga para teman teman goyang bersama diatas bus mengiringi lagu yang di putar oleh sopir yang bernama Wawan.
Sampai di Padang Luar saya mengabari beliau bahwa kami udah memasuki Bukittinggi, dan beliau pun sudah menuju Bukittinggi yang saat itu sudah berada di Ampek Angkek Canduang, kami janjian di Panorama Lobang Japang Ngarai Sianok Bukittinggi.
Tak lama kemudian kami sampai di lokasi kami lansung berkodak ria memanfaatkan latar luar tempat duduk di sepanjang jalan yang enak untuk berselfie, sambil menunggu kedatangan kepsek kami, tak beberapa menit mobil beliau datang dan kami lansung menyampari beliau dengan salam salaman, eehhhh....ternyata beliau bawa oleh oleh durian untuk kami dari Paya Kumbuh.
Kamipun gembira melihatnya sambil mengambil duria  tersebut dari mobil beliau dan membawanya ke lokasi yang sebelumnya kami mengisi kartu dulu untuk masuk ke tempat wisata lobang jepang. Sampai di lokasi para ibu ibu ada yang berselfie ria, ada yang main ayunan,yang mana durian tetap di pegang masing masingnya.
Sampai di tempat ada juga lokasi yang menarik untuk buat acara, kami duduk disana sambil buka durian. Saat inilah serunyz hari tersebut seakan akan dunia hanya milik Majeliz guru SMPN 1 Gunung Talang.
Para bapak bapak membuka dan membelah durian sementara ibu ibu hanya tinggal ambil tanpa memikirkan tangan bersih, atau durian yang dibuka punya siapa tadi yang penting dimana durian terbuka para ibu ibu lari kearah durian yang terbuka tanpz pedulikan orang lain, seakan akami seperti anak TK yang sedang rebutan makan durian, seakan akan lomba mana yang lebih cepat sehingga tak pedulikan durian tersebut sampai ke pipi , hidung bahkan sampai ke jilbab teman yang penting rebutan, dan tak kalah lagi para bapak bapak juga demikian.
Yang ngak dapat pisau bahkan durian tersebut di lemparkan ke sudut tembok untuk membukanya, saya pun ngak sadar bahwa saya mulai dari pintu gerbang live di facebook menvidiokan kegiatan teman teman makan durian sehingga vidionya ngak begitu pas sambil rebutan makan durian, tak lupa juga saya beri satu monyet yang juga ikut menonton kami keheranan melihat kami makan durian berlari kesana kemari.
Pokoknya seruuuu dech .....
Bahkan teman teman saking enaknya durian dari Bapak Metrizal, sampai dijilat dimana lengketnya baik di jari maupun di punggung teman. Â Asyiikkkkk....asiiikkk dan heppy pokoknya
Setelah makan durian kami kumpulkan sampahnya dalam tong sampah agar lokasi wisata tersebut tetap bersih, lingkungannya asri dan asik untuk didokumentasikan. Kami pun tak kalah juga untuk cekrek sana dan cekrek sini rebutan, siapa yang pegang hp untuk berfoto kami lari kearah sana kegirangan.Â
Lokasi panorama Ngarai Sianok memang indah ciptaan Tuhan, "Nikmat apa lagi yang kamu dustai" alam yang indah mempesona di lingkungan Bukittinggi dan tertata rapi, bersih tanpa ada sampah yang berserakan bahkan ada juga fotografer yang membantu kami mengarahkan gaya agar foto kami enak untuk didokumentasikan
 Eh ternyata dia juga ngak mau ketinggalan me gambil momen kami temannya menolong mengambilkan foto dengan hp kita eh ternyata dia juga cekrek dengan kamera dia. Kami dibawa ke arah yang lebih indah yaitu merek ngarak sianok.
Kami disuruh berdiri di belekang merek tersebut sambil berbagai macam gaya berfoto ria dengan mimik yang senang gembira dan kamipun suka serta mengikuti apa yang diarahkan mereka.
Sebelum naik bus kami pamitan dengan Bapak Metrizal,kami lansung menuju warung nasi dan toko sanjai sambil beli oleh oleh pulang. Kepsek kami pun juga lansung me jemput putri beliau ke Paya kumbuh, berpisahlah kami di perjalanan.
Setelah beli oleh oleh sanjai dan lain lain kami lansung menuju Padang yang sebelumnya kami makan dulu di Malibo Anai, hujanpun turun begitu deras dan kami tetap melanjutkan makan bersama disana.
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju kota Padang untuk menjenguk orang tua teman yaitu Bapak dari ibu Andu Weni di RS Yos Sudarso.
Sampai di Rs Yos Sudarso jam telah menunjukan 21.30 sehingga jam bezuk sudah habis, hanya perwakilan saja yang masuk ke dalam, saya dan beberapa orang teman SKJ( sasak kajamban) sehingga kami masuk ke arah rumah sakit untuk mencari toiletnya, ternyata semua udah terkunci sampai kami keliling dan keluar di tempat arah mayat keluar.
Iiihhhh ngeri juga rumah sakitnya dan saya pun ingat waktu mertua saya dirawat disana. Kami lansung keluar cari toilet dan tak ketemu juga ada yang menahan dan ada juga yang cari tempat gelap untuk SKJ.
Malam itu kami melanjutkan perjalanan menuju solok, yang tak lupa juga para guru senior memperulahkan teman kami di atas mobil sebagai bahan canda tawa kami sampai ke Solok.
Jam 24.00 saya sampai di rumah dan lansung tidur tanpa cerita apapun dengan suami... tidur dech...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H