Mohon tunggu...
Sri Maryati
Sri Maryati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Mengalirkan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Selamatkan Sentra Kerajinan Rakyat dari Serbuan Produk Impor

2 Agustus 2024   05:44 Diperbarui: 4 Agustus 2024   20:51 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengrajin membuat tas di sentra kerajinan eceng gondok di kabupaten Hulu Sungai Utara (sumber : KOMPAS/JUMARTO YULIANUS)

Malapetaka perekonomian rakyat telah di depan mata akibat serbuan produk impor. Sentra-sentra kerajinan rakyat semakin berat menghadapi serbuan barang impor, apalagi impor ilegal.

Meskipun sudah terlambat, namun pemerintah harus bersungguh-sungguh menyelamatkan sentra kerajinan rakyat. Agar usaha rakyat tidak terpuruk di titik nadi alias mati.

Tak kurang dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menyatakan produk kerajinan lokal sudah lama tergerus produk impor baik resmi maupun tidak resmi.

Pemerintahan mendatang dibawah Presiden Prabowo Subianto ditantang untuk menyelamatkan pasar domestik UMKM yang kini dikuasai oleh impor ilegal maupun legal. Prabowo mesti sungguh-sungguh membela produk kerajinan rakyat dengan langkah yang konkrit, tidak sekedar jargon kampanye saja. Karena kondisi di lapangan sudah sangat kritis, dan para pengrajin sudah setengah mati menghadapi serbuan produk impor.

Pada awal kekuasaanya, Presiden Jokowi meminta supaya posisi Indonesia sebagai eksportir produk kerajinan bisa meningkat. Pada saat itu posisi masih menempati peringkat ke-12 dunia.

Namun kondisi saat Jokowi mengakhiri kekuasaannya, kondisi peringkat tersebut merosot akibat serbuan produk impor, khususnya dari Tiongkok.

Hal itu sangat ironis, mengingat Indonesia memiliki potensi sumber daya dan keanekaragaman budaya yang luar biasa.

Dengan faktor itu semestinya bisa menempati lima besar eksportir kerajinan dunia.

Meskipun pameran kerajinan sering diselenggarakan dengan upacara yang megah, antara lain penyelenggaraan Inacraft dari tahun ketahun, namun pemerintah pusat dan daerah kurang memiliki strategi dan Langkah yang tepat untuk menyelamatkan dan mengembangkan sentra-sentra kerajinan di daerah.

Mestinya Inacraft dan event yang serupa tidak hanya pameran dagang semata, tetapi juga menjadi forum untuk mencari cara bagaimana mentransformasikan sentra kerajinan di daerah agar survive dan mampu bersaing. Forum tersebut diharapkan juga bisa memperbaiki proses kreativitas dan metode produksi yang lebih baik.

Para kepala daerah diharapkan segera membenahi pasar hasil kerajinan yang kiosnya kini banyak yang dalam kondisi menyedihkan. Kini banyak pasar kerajinan di daerah yang kosong dan tidak terurus.

Usaha kepala daerah untuk mengatasi pasar kerajinan membutuhkan perombakan teknis bangunan dan sarana pendukung. Sehingga memudahkan masyarakat jika mendatangi kios kerajinan.

Kondisi kios kerajinan yang kumuh dan sepi disebabkan oleh tidak adanya pengaturan klaster perdagangan yang baik. Akibatnya terjadi degradasi suatu produk, stagnasi promosi dan terpuruknya daya saing.

Sudah saatnya pemerintah daerah mentransformasikan sentra kerajinan. Sehingga bisa menjadi semacam pameran kerajinan atau handicraft trade fair yang berlangsung setiap hari.

Transformasi pasar kerajinan sebaiknya disertai regulasi atau Undang-Undang yang keberadaannya mampu melindungi perdagangan domestik secara proporsional khususnya di pasar. Selain itu menghilangkan monopoli dan oligopoli yang merugikan rakyat banyak.

Salah satu poin penting dalam UU Perdagangan adalah terkait dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Terkait dengan SNI, pasar bisa menjadi sarana penguatan dan sosialisasi.

Betapa pentingnya membudayakan standar mutu mengingat arus produk dan jasa di negeri ini semakin tidak terkendali, khususnya produk impor yang sering bermasalah terkait dengan mutu dan menimbulkan berbagai masalah sampingan lain.

Pasar merupakan entitas yang efektif untuk membendung serbuan produk impor dengan penerapan SNI.

Eksistensi handicraft trade center di daerah diharapkan menjadi solusi jitu untuk mengatasi serbuan kerajinan impor. Apalagi pada saat ini masyarakat kota dan pedesaan sudah diserbu oleh produk kerajinan dari luar negeri, khususnya dari Tiongkok.

Produk-produk yang dijajakan di pasar kerajinan antara lain aneka busana, perhiasan, seni dekoratif, aksesori, barang keramik, gerabah, souvenir kerajinan tangan dan peralatan rumah tangga.

Untuk memperkuat positioning pasar kerajinan menjadi destinasi wisata dibutuhkan acara kebudayaan. Pentingnya pasar kerajinan dikaitkan dengan pengembangan infrastruktur kota.

Kini para pengrajin masih mengalami keprihatinan. Pasalnya pemerintah daerah kurang melindungi dan memberikan insentif kepada produk kerajinan lokal. Kurangnya agenda aksi yang konkrit di lapangan dan mencarikan solusi teknis terhadap masalah usaha kerajinan.

Pengrajin membuat tas di sentra kerajinan eceng gondok di kabupaten Hulu Sungai Utara (sumber : KOMPAS/JUMARTO YULIANUS)
Pengrajin membuat tas di sentra kerajinan eceng gondok di kabupaten Hulu Sungai Utara (sumber : KOMPAS/JUMARTO YULIANUS)

Desain Industri

Perlu memberikan pengetahuan praktis terkait dengan aspek desain industri kepada para pengrajin. Peran strategis desain industri adalah menciptakan dan menerapkan solusi desain terhadap permasalahan yang timbul terkait dengan mutu dan daya saing.

Pada prinsipnya desain industri adalah kolaborasi antara teknologi mekanik dengan seni. Desainer industri mempelajari fungsi praktis dan bentuk serta relasi antara produk dengan penggunanya.

Kebijakan pemerintah daerah untuk meningkatkan mutu dan produktivitas produk kerajinan perlu ditingkatkan dan terpadu dengan elemen pasar. Betapa memprihatinkan kondisi entitas kerajinan di negeri ini. Sampai-sampai para pengrajin bambu lokal pun kini terlibas oleh anyaman sintetis dari Tiongkok.

Melihat tren industri kreatif global, pentingnya menumbuhkan aktivitas produksi kriya yang menghasilkan barang seni dan kerajinan sehingga unggul dari sisi perdagangan. Data menunjukkan bahwa pasar barang seni dan kerajinan setiap tahunnya bertambah terus hingga mencapai 10 miliar dollar AS.

Pada saat ini mulai tumbuh pasar perdagangan barang seni yang melibatkan sektor UMKM. Peran UMKM hendaknya tidak hanya memproduksi tetapi juga bisa memperdagangkan barang seni yang berbasis konsep desain dan proses produksi yang baik. Pasar kerajinan yang telah bertransformasi bisa memerankan fungsi diatas.

Pemerintah pusat dan daerah perlu membuat platform digital yang bersifat konten agregasi produk kerajinan Nusantara. Sistem tersebut bisa membantu semua pihak untuk memahami karakteristik kerajinan di suatu tempat yang dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung seperti budaya, kearifan lokal, dan sosiologi.

Usaha kerajinan merupakan industri kreatif karena usaha yang dikembangkan unsur utamanya adalah kreativitas. Kreativitas dapat berkembang baik karena didukung lingkungan yang bersifat creativogenik. Yakni lingkungan yang mendukung para perajin tumbuh menjadi pribadi yang kreatif. Umumnya sentra kerajinan di tanah air yang survive hingga kini merupakan lingkungan yang creativogenik.

Pulau Bali merupakan daerah yang memiliki lingkungan creativogenik yang sangat baik sehingga transformasi sentra kerajinan bisa terus berlangsung mengikuti perkembangan teknologi.

Lingkungan creativogenik di Bali perlu ditularkan ke daerah lain yang memiliki potensi sumber daya alam melimpah tetapi belum dimanfaatkan seoptimal mungkin. [SRIM]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun