Mohon tunggu...
Sri Maryati
Sri Maryati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Mengalirkan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Harga Cabai Melambung Tinggi, Adakah Solusi?

31 Juli 2024   08:41 Diperbarui: 7 Agustus 2024   16:10 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mestinya warisan indigenous leluhur Sunda itu oleh generasi kini diartikulasikan dalam wujud kemajuan rekayasa atau teknologi perbenihan.

Ironisnya, hingga saat ini rakyat masih saja kesulitan memperoleh benih unggul. Bahkan, sebagian besar varietas benih dibandrol dengan harga yang tinggi karena merupakan barang impor.

Akibatnya, rakyat menanami lahan pekarangannya dengan benih asal-asalan. Hasil produksi tanaman pekarangan tidak bisa optimal. Begitu pula waktu berbuah atau masa panen kelewat panjang dan sering gagal berbuah karena cuaca ekstrim.

Mestinya kita belajar dari keberhasilan rakyat Tiongkok yang telah berhasil memanfaatkan setiap jengkal halaman rumahnya dengan tanaman jeruk. Jeruk itulah yang kini telah membanjiri pasar Indonesia dengan harga yang relatif lebih murah.

Melihat kondisi menyedihkan itu, mestinya strategi pembangunan pertanian pemerintahan mendatang adalah fokus terhadap usaha pemuliaan benih. 

Dengan strategi itu, jalan ke arah kesejahteraan karena cukup pangan akan tercapai. Pemerintah pusat dan daerah harus segera membuat terobosan dan membenahi tempat atau balai-balai perbenihan.

Budaya pemuliaan benih juga harus dibangkitkan kembali di tengah masyarakat. Apalagi dinamika teknologi produksi benih di luar negeri berkembang sangat pesat. [SRIM ]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun