Mohon tunggu...
Sri Maryati
Sri Maryati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Mengalirkan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Beasiswa untuk Pelaku Kebudayaan Perlu Diperluas

18 Juni 2024   11:36 Diperbarui: 19 Juni 2024   20:36 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IIlustrasi program beasiswa untuk pelaku kebudayaan (sumber : iStockPhoto/LaylaBird via KOMPAS.com)

Istilah kebudayaan berasal dari bahasa Latin culture atau colere yang berarti mengolah. Kebudayaan tidak sekedar seni tradisi. Lebih dari itu, kebudayaan bisa membentuk dan memajukan korporasi dan ketatanegaraan.

Kebudayaan mencerminkan perilaku yang dipelajari (learned behaviour) yang ditularkan dari satu anggota masyarakat kepada yang lainnya. Beberapa unsur kebudayaan ditularkan antar generasi. Kebudayaan suatu masyarakat sangat menentukan ketentuan-ketentuan yang mengatur bagaimana aktivitas bisnis atau perusahaan dijalankan dalam masyarakat tersebut. 

Pada saat era globalisasi sekarang ini, masalah karakteristik kebudayaan perlu diperhatikan karena mempunyai relevansi dengan bisnis internasional. Sehingga Kebudayaan nasional bisa menjadi leverage atau daya ungkit kemajuan bangsa.

Kini kebudayaan nasional bisa dianalogikan sebagai bendera lusuh yang berkibar di halaman rumah kita. Salah urus kebudayaan bisa menyebabkan rendahnya positivity masyarakat. Strategi pembangunan apapun bentuknya yang dijalankan oleh pemerintah bisa gagal jika salah urus kebudayaan nasional terus terjadi.

Kebudayaan nasional menjadi bergairah jika tata kelolanya menyentuh aspek komersialisasi yang sistemik. Banyak entitas kebudayaan seperti museum, taman budaya, sanggar seni tradisi dan lain-lain akan menggeliat jika aspek kebudayaan diurus secara totalitas. 

Salah satu bentuk totalitas itu adalah dengan memberikan beasiswa terhadap insan atau aktivis kebudayaan dan juga untuk mahasiswa yang relevan. Sekolah tinggi seni dan budaya yang ada di tanah air perlu diberi beasiswa untuk mahasiswa dan dosennya.

Beasiswa mestinya juga diberikan kepada insan kebudayaan yang menekuni museum. Apalagi eksistensi museum yang di negeri ini jumlahnya ribuan dan sebagian mengalami kesulitan dana dan banyak yang terlantar bisa dibenahi dengan baik. 

Eksistensi museum selama ini belum mampu menguatkan nilai-nilai unggul koleksi yang tersimpan tersaji kepada publik. Perlu mentransformasikan sistem pengelolaan museum agar lebih adaptif dengan perkembangan zaman serta kompatibel dengan ekonomi kreatif dan industri pariwisata.

SDM pengelola museum harus bisa mengemas koleksi sehingga bisa mendongkrak segmentasi pasar, promosi serta nilai estetika dan ilmiahnya. Transformasi pengelolaan museum hendaknya jangan mengganggu fungsi dasar museum dalam konteks keilmuan yakni Museologi. 

Yang mencakup penelitian, konservasi atau pelestarian serta komunikasi yang merupakan aspek mediasi dengan masyarakat. Tak bisa dimungkiri bahwa entitas kebudayaan seperti halnya museum di negara-negara maju merupakan wahana untuk menumbuhkan daya kreativitas dan inovasi bagi warganya.

Eksistensi museum tersebut juga sangat strategis untuk menumbuhkan ekonomi kreatif. Contohnya oleh lembaga pendidikan tinggi terkemuka di Amerika Serikat seperti Massachusetts College of Art. [SRIM]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun