Sementara di sebelah utara Taman Dewi Sartika, terdapat Taman Badak yang memiliki luas 870 meter persegi. Taman ini memiliki ciri khas patung badak bercula satu, serta air mancur dan kolam dangkal yang digunakan sebagai sarana rekreasi anak-anak. Selain kedua taman itu, ada pula Taman Merpati yang di setiap sisinya terdapat patung merpati.
Taman Balai Kota juga terdapat patung pahlawan nasional Raden Dewi Sartika. Diresmikan pada tanggal 4 Desember 1996 oleh Walikota Bandung, H. Wahyu Hamijaya, patung ini bukan hanya berfungsi sebagai ornamen semata, melainkan menjadi simbol penghormatan atas perjuangan Dewi Sartika dalam memajukan pendidikan bagi kaum wanita.
Taman Balai Kota Bandung tidak hanya memikat dengan sejarahnya, tetapi juga menghadirkan fasilitas modern yang lengkap untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung. Diantaranya, terdapat taman bermain untuk anak-anak, spot berolahraga, toilet umum, mushola, serta dilengkapi dengan wahana Water Front untuk kebutuhan pengunjung akan air minum.
Suatu senja di taman Balai Kota Bandung, sungguh menghadirkan makna yang dalam. Ada beberapa makna filosofis dari waktu senja di taman itu, di antaranya adalah :
Pertama, sebagai wahana refleksi diri dan mereguk ketenangan sesaat. Senja disini memberikan waktu yang sempurna untuk merefleksikan peristiwa dan pencapaian pada hari tersebut.
Kedua, tumbuhnya harapan dan rasa damai. Senja juga membawa pesan harapan dan kedamaian. Setelah seharian penuh beraktivitas, senja mengingatkan kita bahwa ada kesempatan untuk beristirahat dan melepaskan kekhawatiran.
Ketiga, berseminya romantisme dan inspirasi. Seperti dalam lagu dan film, senja merupakan momentum yang amat romantis, di mana dua insan yang sedang kasmaran seringkali menikmati terbenamnya matahari. [SRIM]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H