Mohon tunggu...
Sri Maryati
Sri Maryati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Mengalirkan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Menyimak Tes Psikologi dan Profile Assessment Capim KPK

14 Juni 2024   12:05 Diperbarui: 18 Juni 2024   09:10 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Basaria yang sudah kaya pengalaman itu gagal lolos dari psikotes atau seleksi tahap ketiga.

Bagi para peserta, psikotes dan PA amat melelahkan dan menguras emosi, namun hal itu mesti bisa dijinakkan supaya tidak gugur. Dua tahap tes di atas biasanya dilakukan oleh konsultan psikologi berlisensi internasional. Yakni Dunamis Organization Services sebagai konsultan independen.

Metode PA yang dilakukan berupa harrison assessment profiling, multidimensional aptitude battery test, focus group discussion, dan interview. Rangkaian tes yang harus dijalani peserta mencakup consistency test, suitability test, multi aptitude test, group test, serta individual interview.

Rangkaian tes ini dilakukan untuk memenuhi kriteria profil calon pimpinan yang diminta. Seleksi yang dilakukan tidak hanya memotret calon pimpinan KPK dari sisi kompetensi, tetapi juga karakter pribadi mereka yang meliputi integritas pribadi, maturity, serta wawasan sebagai negarawan.

Seleksi sesi pertama yang harus dijalani para calon adalah consistency test dan suitability test dengan menggunakan harrison assessment. Tes ini bertujuan mengukur konsistensi dan membandingkan kesesuaian para kandidat berdasarkan sifat-sifat (traits) yang dimiliki untuk menempati posisi sebagai pimpinan.

Seleksi berikutnya adalah multidimensional aptitude battery test yang mengukur daya tangkap, analytical thinking, kemampuan kepemimpinan, kepercayaan diri, penyesuaian diri, stabilitas emosi, tanggung jawab, daya tahan, ketekunan, achievement, dan social relationship.

Ada benang merah antara PA dengan psikotes sebelumnya. Kedua tahap tes ini sangat menguras kesabaran. Psikotes biasanya banyak jebakan, terutama pada bagian tes Edwards Personal Preference Schedule (EPPS).

Namun begitu, tidak perlu khawatir, mereka yang berkali-kali gagal dan kemudian berhasil lolos, dikarenakan mau mempelajari dan berlatih mengerjakan soal-soal psikotes maupun PA sebelum waktu tes tiba.

Bagi peserta, psikotes merupakan ujian yang boleh dibilang gampang-gampang susah. Psikotes merupakan alat atau sarana bagi psikolog untuk dapat memahami secara utuh berbagai aspek psikologi individu agar dapat memberikan gambaran (profil psikogram) setiap individu yang mengikuti tes tersebut.

Dalam psikotes atau tes psikologi ada 3 aspek yang diukur, yaitu: kecerdasan, kepribadian dan juga sikap atau cara kerja. Aspek kecerdasan digunakan untuk mengetahui kecerdasan secara umum atau kecerdasan secara spesifik seperti kemampuan analisa atau kemampuan berhitung.

Aspek kepribadian digunakan untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sekitar, lingkungan baru maupun tugas-tugas baru dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun