Mohon tunggu...
Sri Maryati
Sri Maryati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Mengalirkan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Hari Musik Nasional dan Urgensi Gedung Konser

9 Maret 2024   13:08 Diperbarui: 9 Maret 2024   16:59 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang pengrajin dan pemain alat musik tradisional Sasando (KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI)

Peringatan Hari Musik Nasional yang jatuh pada hari ini 9 Maret, kita tidak perlu membanding-bandingkan dengan topik Singapura negara konser. 

Pemaknaan Hari Musik Nasional (HMN) sebaiknya menekankan musik sebagai sumber daya nasional yang perlu dikembangkan oleh seluruh daerah di negeri ini sehingga bisa memberikan nilai tambah ekonomi dan meneguhkan kebudayaan.

Singapura adalah negeri sebesar kota, sedangkan Indonesia adalah negara kepulauan yang luas, memiliki ragam kebudayan yang luar biasa. Setiap daerah punya sumber daya musik. 

Baik itu musik daerah, maupun kesenian tradisional yang sarat dengan musik. Selain itu Indonesia memiliki banyak maestro seni musik yang karyanya abadi sepanjang zaman. Namun demikian seni musik yang juga merupakan sumber daya nasional belum terkelola secara optimal.

Setiap kota di tanah air perlu didorong memiliki gedung konser musik. Dengan adanya gedung itu juga bisa mendorong kreativitas seniman musik dan memperluas lapangan kerja. 

Hari Musik Nasional 9 Maret ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2013. Dalam Keppres dinyatakan bahwa musik adalah ekspresi budaya yang bersifat universal dan multidimensional yang merepresentasikan nilai-nilai luhur kemanusiaan serta memiliki peran penting dalam pembangunan.

Latar belakang ditetapkan 9 Maret sebagai hari musik karena bertepatan dengan tanggal lahir dari pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya WR Soepratman. 

Tujuan utama hari musik meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap musik Indonesia, meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi para musisi, serta untuk meningkatkan prestasi dan nilai tambah ekonomi bagi musik Indonesia secara nasional, regional dan internasional.

Seorang pengrajin dan pemain alat musik tradisional Sasando (KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI)
Seorang pengrajin dan pemain alat musik tradisional Sasando (KOMPAS.com/SRI NOVIYANTI)

Musik nasional membutuhkan ekosistem yang baik untuk berkembang dan berdaya guna segenap bangsa. Keniscayaan, setiap daerah Indonesia membutuhkan gedung konser musik dan platform atau aplikasi pasar budaya yang fungsinya tidak hanya menjadi pajangan produk budaya yang dikomersilkan lewat e-commerce. Tetapi platform tersebut juga mampu menjadi sarana untuk proses kreatif bagi masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun