2. Tahap II (Usia 1–3 Tahun): Otonomi vs Rasa Malu dan Ragu
Â
Tahapan kedua dari perkembangan psikososial adalah konflik antara otonomi dengan rasa malu dan ragu yang terjadi pada usia 1–3 tahun. Pada tahap ini, anak akan mulai belajar mengenai pengendalian diri dan melakukan aktivitas secara mandiri. Karena itu, toilet training menjadi salah satu proses pembelajaran yang berperan penting dalam pengembangan kepribadian di fase ini.
Â
Jika orang tua berhasil mendorong anaknya untuk belajar mandiri di tahap ini, anak akan lebih percaya diri dan merasa aman saat mengambil risiko. Sementara apabila anak kerap dilarang untuk melakukan sesuatu secara mandiri, ia mungkin akan mengembangkan kepribadian yang pemalu, penuh keraguan, dan cenderung bergantung kepada orang lain.
Â
3. Tahap III (Usia 3–6 Tahun): Inisiatif vs Rasa Bersalah
Â
Dalam tahap ketiga, anak-anak akan semakin fokus untuk melakukan sesuatu dan menetapkan tujuannya berdasarkan pemikiran mereka sendiri. Tahapan ini biasanya berlangsung ketika anak-anak berusia 3–6 tahun dan terjadi melalui interaksi sosial.
Â
Apabila anak mendapatkan kesempatan untuk bermain dan beraktivitas dengan orang lain, ia akan mengembangkan rasa inisiatif, mampu memimpin orang lain, serta membuat keputusan sendiri. Di sisi lain, jika tidak diberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, anak cenderung akan mengembangkan rasa bersalah dan ragu dengan kemampuannya.
Â
4. Tahap IV (Usia 7–11 Tahun): Industri (Kompetensi) vs Inferioritas
Â