"Ketika ikan berenang lurus menuju arah anak panah, itulah moment yang tepat melepaskan anak panah, dengan kemungkinan akan meleset sangat kecil. Â Karena, ketika menyadari adanya pergerakan air, ikan akan bergerak mengubah arah ke kanan atau ke kiri sehingga sisi badan ikan yang lebar menjadi sasaran anak panah".
Kami gantian tersenyum. Â Ternyata, selain paham ilmunya, memanah ikan adalah kebiasaannya saat kecil ketika beliau masih tinggal di daerah pesisir.
Pertanyaan berikut dari sang guru membuat saya mengernyitkan dahi lebih lama.Â
"Jika direntangkan, berapa panjang rantai DNA Â yang menyusun kromosom ? Dalam pengertian sederhananya, rantai yang membawa seluruh sifat- sifat yang dimiliki setiap orang. Â Petunjuknya, bahwa rantai ini sangat panjang".
"Jika direntangkan, mungkin saja sepanjang jarak Sabang sampai Merauke".  Jawab saya sedikit ragu  setelah beberapa saat berpikir.  Itulah jarak yang cukup panjang dipikiran saya untuk sebuah rantai halus yang tidak kasat mata di dalam tubuh.Â
Ia tertawa kecil.
"Jika satu rantai DNA direntangkan, panjangnya sama dengan jarak bumi ke bulan atau setara dengan jarak seseorang yang mengelilingi bumi 12 kali".Â
Saya terdiam dan sedikit tidak percaya. Â Kami saling memandang.
"Itulah salah satu kekuasaan Tuhan, meletakkan rantai yang begitu panjang dengan sangat rapi dalam ruang yang sangat kecil pada inti sel yang ada di tubuh setiap manusia. Â Jadi, jangan sombong dan banyak- banyak bersyukur. Â Semakin banyak tahu, seorang yang bijak akan paham bahwa sesungguhnya yang ia ketahui tidak banyak. Â Jangan sampai terbalik yah". Â Nasehatnya sambil memperbaiki letak kopiahnya.
Adzan maghrib mulai berkumandang, pertanda majelis sore itu harus bubar. Kami bergegas mempersiapkan diri, untuk menemui Dzat yang telah menciptakan mamalia darat terbesar di dunia (dengan perilakunya), hewan vertebrata akuatik (dengan gurat sisinya) dan  rantai heliks ganda (yang panjang dengan susunan yang rumit).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H