"Aku belum pernah melihat makhluk sepertimu."
Setelah memperhatikan lebih jelas, kau tahu bahwa yang berbicara denganmu saat ini adalah seekor kelelawar. Makhluk yang kau taksir berukuran sebesar kepala manusia itu menggantung terbalik pada akar pohon yang menyembul dari balik tanah. Tak ada perbedaan lebih dengan kelelawar yang biasa kau jumpai di atap rumah selain ukuran dan tentu saja karena makhluk satu ini mampu berbicara.
***
Di usir dari desa alasan kau mengasingkan diri. Seluruh penduduk di desa itu mengusirmu lantaran kau berulangkali kedapatan memburu aneka hewan liar dan menjualnya kepada pedagang asing demi meraup banyak keuntungan. Kau dianggap sebagai warga pendatang yang tak tahu diri. Warga mengecam tindakanmu karena dinilai merugikan mereka.
Namun kini kau bisa mengucap syukur. Karena hal itu rupanya mengantarkanmu pada pintu yang bernama keberuntungan, di mana kau menemukan hal besar yang tak kau kira sebelumnya.
"Semesta mengirimmu sebagai pemimpin kami."
Kau diangkat menjadi seorang raja di kerajaan bawah tanah. Memimpin ratusan kurcaci yang keberadaannya dulu hanya kau anggap sebuah khayalan belaka.
"Pertama-tama aku akan membentuk beberapa kasta."
"Kasta?" tanya salah satu kurcaci.
"Kelompok pertama adalah kasta pekerja. Kelompok pertama ini dibutuhkan untuk mengurus segala macam kebutuhan mulai dari mengumpulkan makanan dan menyediakan tempat tinggal."
"Siapa yang akan menjadi kelompok pekerja ini?"