Mohon tunggu...
sri lestari
sri lestari Mohon Tunggu... Guru - Guru/SMK N 1 Demak

Bekerja menjadi guru matematika di SMK N 1 Demak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jurnal Refleksi Dua Mingguan Modul 1.3 dan 1.4

28 Agustus 2022   06:00 Diperbarui: 28 Agustus 2022   06:03 1399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum wr wb

Apakabar guru hebat di seluruh Indonesia ?

Kali ini saya akan membuat jurnal refleksi dwi mingguan pada modul 1.3 dan 1.4

Facts (Peristiwa)

1 Agustus 2022 dibuka lagi LMS PGP yang semula dibawah pengelolaan P4TK Matematika sekarang beralih ke BBGP. Berbagai macam perasaan berkecamuk dalam diri saya. 

Perasaan senang tentunya karena bisa belajar lagi dengan fasilitator, inetruktur, pengajar praktik maupun rekan calon guru penggerak yang tidak diragukan lagi kehebatannya. 

Namun disisi lain ada perasaan khawatir bisa tidak ya membagi waktu, selain perkuliahan S3 saya yang juga mulai masuk lagi pada bulan Agustus, juga tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum, seklaigus ketua program SMK Pusat Keunggulan Lanjutan tahun 2022 skema lanjutan, dan tentunya tugas mulia saya sebagai ibu rumah tangga, sebagai istri dan ibu dari 3 anak. 

Sebenarnya perasaan ini tidak hanya muncul pada saat ini saja, pada awal pendidikan guru penggerak pun saya sudah mengalaminya, bedanya kali ini ada tambahan dua tugas lain yang saya emban. Dan lagi-lagi solusinya adalah tentunya mengurangi waktu tidur dan menikmati segala prosesnya. 

Berpikir bahwa apapun yang datang pada kita tidak lepas dari campur tangan Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, yang Maha mengetahui, yang paling mengetahui, saya yakin bahwa Allah pasti mempercayai saya dalam mengemban Amanah ini, pasti akan senantiasa dimudahkan dan dimampukan dalam setiap Langkah prosesnya.

Feelings (Perasaan)

Materi visi guru penggerak dan visi sekolah, kemudian budaya positif saya pelajari pada minggu ini. Yang Sebagian besar merupakan hal baru bagi saya. 

Sangat excited sekali, ternyata sebagai guru banyak sekali yang harus di ketahui, tidak hanya ekspert dalam keilmuannya, guru juga harus ekspert dalam ilmu psikologi, kenapa tidak, karena dari lima kebutuhan dasar manusia, hanya satu yang berkaitan dengan fisik, empat yang lain berkaitan dengan psikis.

Saya merasa masih kurang sekali pengetahuan sebagai guru yang baik, guru yang benar-benar berpihak kepada murid, yang memahami segala kebutuhan murid untuk mengembangkan diri mereka sesuai passion mereka, guru yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang positif yang mampu menumbuh kembangkan potensi mereka secara optimal.

Ketika menerapkan di kelas tentunya ada kendala, karena memang saya belum terbiasa. Contohnya ketika menempatkan posisi control sebagai manajer menggunakan Langkah restitusi, disini saya merasa agak gagap, dalam Langkah mengembalikan kepada nilai keyakinan yang ada. Selama ini keyakinan kelas tidak pernah dibahas di kelas. 

Posisi kontrol yang biasa saya gunakan adalah sebagai pemantau, jika murid melakukan kesalahan saya kembalikan kepada konsekuensi yang ada, jadi ketika menerapkan posisi control saya sering lupa mengembalikan kepada keyakinan namun sering mengembalikan kepada konsekuensi.

Findings (Pembelajaran)

Banyak sekali materi atau hal baru yang saya dapatkan dalam proses pembelajaran ini, yaitu esensi pendidikan yang berpihak kepada murid yang memanusiakan murid itu sendiri, mengembalikan kepada keyakinan yang diyakini bersama, sehingga motiasi intrinsic akan muncul dan akan memeiliki efek baik yang lebih lama bagi kebaikan murid itu sendiri. 

Sebenarnya hal ini lah yang saya cari selama ini, karena merasa ada yang tidak pas dengan posisi kontrol hukuman, makanya saya senantiasa mengembalikan kepada konsekuensi, namun ternyata ada hal yang lebih baik lagi yaitu mengembalikan kepada keyakinan Bersama.

Future (Penerapan)

Setelah mempelajari banyak hal di minggu ini, di modul 1.3 dan 1.4 ke depan saya berusaha menerapkan prinsip-prinsip segitiga restitusi untuk memunculkan motivasi intrinsik dalam diri murid sehingga membentuk budaya positif dalam diri mereka sendiri. 

Karena pada hakikatnya kita tidak bisa mengontrol murid kita. Yang bisa mengontrol murid adalaah mereka sendiri, Kita sebagai guru mendorong terbentuknya budaya positf sehingga murid kita menjadi pribadi yang tumbuh secara utuh baik mental maupun kemampuan akademiknya.

Mari bapak ibu guru hebat senantiasa berproses dan berproses menjadi guru hebat demi terwujudnya murid impian kita di masa depan

Salam guru penggerak, tergerak, bergerak, menggerakkan!!!

Wasaalamualaikum wr wb.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun