Mohon tunggu...
sri lestari
sri lestari Mohon Tunggu... Guru - Guru/SMK N 1 Demak

Bekerja menjadi guru matematika di SMK N 1 Demak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jurnal Refleksi Dua Mingguan Modul 1.3 dan 1.4

28 Agustus 2022   06:00 Diperbarui: 28 Agustus 2022   06:03 1399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sangat excited sekali, ternyata sebagai guru banyak sekali yang harus di ketahui, tidak hanya ekspert dalam keilmuannya, guru juga harus ekspert dalam ilmu psikologi, kenapa tidak, karena dari lima kebutuhan dasar manusia, hanya satu yang berkaitan dengan fisik, empat yang lain berkaitan dengan psikis.

Saya merasa masih kurang sekali pengetahuan sebagai guru yang baik, guru yang benar-benar berpihak kepada murid, yang memahami segala kebutuhan murid untuk mengembangkan diri mereka sesuai passion mereka, guru yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang positif yang mampu menumbuh kembangkan potensi mereka secara optimal.

Ketika menerapkan di kelas tentunya ada kendala, karena memang saya belum terbiasa. Contohnya ketika menempatkan posisi control sebagai manajer menggunakan Langkah restitusi, disini saya merasa agak gagap, dalam Langkah mengembalikan kepada nilai keyakinan yang ada. Selama ini keyakinan kelas tidak pernah dibahas di kelas. 

Posisi kontrol yang biasa saya gunakan adalah sebagai pemantau, jika murid melakukan kesalahan saya kembalikan kepada konsekuensi yang ada, jadi ketika menerapkan posisi control saya sering lupa mengembalikan kepada keyakinan namun sering mengembalikan kepada konsekuensi.

Findings (Pembelajaran)

Banyak sekali materi atau hal baru yang saya dapatkan dalam proses pembelajaran ini, yaitu esensi pendidikan yang berpihak kepada murid yang memanusiakan murid itu sendiri, mengembalikan kepada keyakinan yang diyakini bersama, sehingga motiasi intrinsic akan muncul dan akan memeiliki efek baik yang lebih lama bagi kebaikan murid itu sendiri. 

Sebenarnya hal ini lah yang saya cari selama ini, karena merasa ada yang tidak pas dengan posisi kontrol hukuman, makanya saya senantiasa mengembalikan kepada konsekuensi, namun ternyata ada hal yang lebih baik lagi yaitu mengembalikan kepada keyakinan Bersama.

Future (Penerapan)

Setelah mempelajari banyak hal di minggu ini, di modul 1.3 dan 1.4 ke depan saya berusaha menerapkan prinsip-prinsip segitiga restitusi untuk memunculkan motivasi intrinsik dalam diri murid sehingga membentuk budaya positif dalam diri mereka sendiri. 

Karena pada hakikatnya kita tidak bisa mengontrol murid kita. Yang bisa mengontrol murid adalaah mereka sendiri, Kita sebagai guru mendorong terbentuknya budaya positf sehingga murid kita menjadi pribadi yang tumbuh secara utuh baik mental maupun kemampuan akademiknya.

Mari bapak ibu guru hebat senantiasa berproses dan berproses menjadi guru hebat demi terwujudnya murid impian kita di masa depan

Salam guru penggerak, tergerak, bergerak, menggerakkan!!!

Wasaalamualaikum wr wb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun