Perhatian Islam tentang kesehatan di antaranya adalah perintah dan anjuran menjaga kebersihan. Untuk itu dapat dipahami pula apabila ulama fiqih dalam khazanah intelektual akademik selalu diawali dengan "Bab thahrah" yaitu pembahasan mengenai kesucian atau kebersihan. Bersiwak merupakan suatu budaya pra Islam yang berkaitan dengan kebiasaan untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut. Hal ini mengindikasikan bahwa sesungguhnya kebiasaan bersiwak sudah dilakukan atau sudah dipraktikkan jauh sebelum keberadaan lslam.
Pada masa Islam kebiasaan bersiwak menjadi sebuah anjuran untuk dilakukan demi menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut berdasarkan kebiasaan dan hadis. Terdapat banyak sekali hadis yang mengungkapkan tentang bagaimana sering dan pentingnya bersiwak dilakukan oleh Nabi Muhammad saw dan demikian juga bagi umatnya.Â
Pada saat ini, banyak sunnah nabi yang terlupakan, padahal banyak kelebihan sunnah yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan tidak bertolak belakang dengan kesehatan. Ada juga orang yang percaya kepada sunnah, namun hanya percaya kepada ibadah maghdoh saja, tidak percaya kepada sunnah tentang bersiwak misalnya. Atau percaya kepada sunnah, namun tidak mau mengerjakannya. Sunnah nabi yang merupakan wahyu dapat bermanfaat banyak bagi kehidupan manusia. Banyak sunnah nabi yang dapat dibuktikan kebenarannya pada saat ini melalui dunia medis. Adapun sunnah nabi yang bermanfaat bagi kesehatan seperti: buang air kecil dan besar sambil jongkok, makan dan minum sambil duduk, tidur dengan cara berbaring miring kekanan dan lainnya. Ketiga sunnah tersebut pada saat ini secara medis sudah terbukti mendukung kesehatan hidup.
Bersiwak merupakan sunnah Rasulullah Saw. Bersiwak merupakan pekerjaan yang ringan namun memiliki faedah yang banyak, baik bersifat keduniaan yaitu berupa kebersihan mulut, sehat dan putihnya gigi, menghilangkan bau mulut, dan lain-lain, maupun faedah-faedah yang bersifat akhirat, yaitu ittiba', kepada Nabi Muhammad saw. dan mendapatkan keridhoan dari Allah SWT. Siwak juga memiliki manfaat jauh lebih unggul daripada sikat gigi dan pasta gigi karena siwak berfungsi sebagai sikat dan pasta sekaligus. Dengan bersiwak kita berupaya untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Siwak pada saat ini kalah populer dengan sikat gigi. Memang banyak faktor yang mempengaruhi terlupakannya siwak ditengah kaum muslimin, khususnya di Indonesia, seperti kurangnya sosialisasi manfaat siwak dari sisi agama dan kesehatan. Ditinjau dari kesehatan, siwak juga memiliki manfaat yang jauh lebih unggul dari sikat dan pasta gigi, karena siwak berfungsi sebagai sikat dan pasta sekaligus. Siwak juga menjaga kebersihan mulut jauh lebih lama dibanding sikat dan pasta gigi biasa karena kandungan zat-zat yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Siwak termasuk thibbun Nabaw. Selanjutnya, banyak penelitian ilmiah yang menegaskan adanya manfaat siwak untuk mulut dan gigi serta manfaat lain dari sisi agama.
Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal yang perlu mendapat perhatian serius dari tenaga kesehatan. Hal ini terlihat dari tingginya angka penyakit gigi dan mulut penduduk Indonesia yang mencapai 90% dengan prevalensi terbesar adalah penyakit jaringan penyangga gigi dan karies gigi.Sejak zaman dahulu perhatian terhadap kesehatan gigi dan mulut sudah berlangsung di berbagai negara.
- Definisi SiwakÂ
Chewing stick atau siwak sudah digunakan penduduk Babilonia semenjak awal abad 3500 SM. Bangsa Arab lebih mengenal sebagai siwak, arak, miswak, dalam bahasa Prancis lebih dikenal dengan sebutan arbre a curedents. Bahasa Jepang siwak disebut Koyoji, sedangkan dalam bahasa lnggris disebut chewing stick dan toothbrush tree.Penggunaan kayu kunyah sebagai usaha menjaga kebersihan rongga mulut berasal dari tanaman yang berbeda-beda pada setiap negara. Di Timur Tengah, tanaman yang digunakan sebagai kayu kunyah berasal dari tanaman Arak (Salvadora persica), di Afrika Barat banyak digunakan pohon limun (Citrus aurantafolia) dan pohon jeruk (Citrus sinesis).Sedangkan orang Amerika yang berkulit hitam menggunakan akar tanaman Senna (Cassiva vinea), Laburnum Afrika (Cassiva sieberianba) digunakan di Sierre Leone serta Neern (Azasirachta indica) digunakan secara luas di benua India, Pakistan, dan Nepal.
Siwak atau miswak, merupakan bagian dari batang, akar atau ranting tumbuhan Salvadora persica yang kebanyakan tumbuh di daerah Timur Tengah, Asia, dan Afrika. Salvadora persica adalah sejenis pohon semak belukar dengan 19 batang utama berbentuk tegak dan memiliki banyak cabang yang rindang, daun muda berwarna hijau. Batang kayu berwarna coklat, bertekstur sedikit kasar. Daunnya berbentuk bulat sampai lonjong, berwarna hijau tua. Bunga berwarna hijau kekuningan, kecil. Buah nya berdiameter 5-10 mm, berwarna pink, apabila sudah matang maka warna akan berubah menjadi merah.15 Miswak biasanya diambil dari akar dan ranting tanaman arak (Salvadora persica) yang berdiameter antara 0,1 sampai 5 cm. Siwak juga bisa berasal dari ranting pohon lain seperti zaitun atau sejenis pohon sambur.Tetapi siwak terbaik biasanya menggunakan ranting pohon arak, terutama yang berwarna hijau.
- Sejarah Bersiwak
Siwak sudah digunakan berabad-abad yang lalu pada masa kekaisaran Yunani dan Romawi. Siwak semakin dikenal di wilayah Timur Tengah dan Amerika Selatan, dan sekarang siwak masih digunakan oleh penduduk Afrika, Asia, Mediterania, Amerika Selatan dan diberbagai negara lain. Pada awalnya, siwak adalah merupakan tanaman obat yang digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Buah dan daunnya digunakan sebagai obat reumatik topikal, splenomegali, dan dapat pula digunakan sebagai penawar racun. Bahkan dalam pengembangannya, daunnya sering digunakan sebagai tonik pada saluran cerna, diuretik, analgesik, antihelmintik, aprodisiac, anti inflamasi, antipiretik, pengurang gejala asma dan batuk, serta penguat gigi.
Pada negara-negara berkembang, dimana kesehatan gigi dan mulut masih belum menjadi perhatian penuh bagi masyarakat, keberadaan siwak sangatlah membantu dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut. Selain karena harganya murah dan mudah didapat, penggunaannya juga sangatlah mudah. Dapat digunakan sebagai rebusan, kemudian digunakan untuk berkumur, maupun dikunyah langsung batang maupun daunnya. Namun karena rasa daun siwak yang pahit, masyarakat luas lebih sering menggunakan batangnya.
Siwak telah banyak digunakan di negara negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, seperti negara negara di Timur Tengah, Pakistan, Nepal, India, Malaysia, India dan Indonesia sendiri. Siwak digunakan sebagai alat pembersih gigi yang telah terbukti secara ilmiah dapat membantu memelihara kesehatan gigi dan mulut, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa sekarang telah diproduksi pasta gigi yang mempunyai komposisi ekstrak siwak, dan berdasarkan penelitian di sejumlah negara diketahui kemampuan antibakterial dan antifungalnya.Penelitian terbaru di Persia, siwak yang dikeringkan terlebih dahulu ternyata memiliki efek antibakterial dan antifungal yang lebih baik daripada siwak yang masih basah.