Ā Ā * Cemas dan khawatir: Individu dengan gaya attachment ambivalen cenderung merasa cemas dan khawatir dalam hubungan. Mereka sering merasa tidak aman dan membutuhkan validasi terus-menerus dari pasangan.
Ā Ā * Perilaku menuntut: Mereka mungkin menunjukkan perilaku yang menuntut dan cemburu, serta sulit mengatur emosi mereka.
Ā * Disorganized Attachment:
Ā Ā * Sulit memprediksi: Individu dengan gaya attachment disorganized cenderung memiliki pola hubungan yang tidak konsisten dan sulit diprediksi. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mengatur emosi dan membangun kepercayaan.
Contoh konkret:
Ā * Seseorang dengan gaya attachment aman mungkin akan memilih pasangan yang juga memiliki gaya attachment yang aman, sehingga mereka dapat membangun hubungan yang saling mendukung dan saling percaya.
Ā * Seseorang dengan gaya attachment menghindari mungkin akan kesulitan mempertahankan hubungan jangka panjang karena mereka cenderung menarik diri ketika merasa terlalu dekat dengan pasangan.
Ā * Seseorang dengan gaya attachment ambivalen mungkin akan sering mengalami pasang surut dalam hubungannya, karena mereka terus-menerus khawatir akan ditinggalkan.
Penting untuk diingat:
Ā * Gaya attachment bukan takdir: Meskipun gaya attachment terbentuk sejak masa kanak-kanak, bukan berarti kita tidak dapat mengubahnya. Dengan kesadaran diri dan upaya yang konsisten, kita dapat belajar pola hubungan yang lebih sehat.
Ā * Terapi dapat membantu: Terapi dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk membantu individu memahami gaya attachment mereka dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk membangun hubungan yang lebih sehat.