Mohon tunggu...
Srikandi Al Hasanah
Srikandi Al Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pamulang

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semangat Bela Negara bagi Generasi Milenial pada Masa Pandemi Covid-19

29 Mei 2022   22:56 Diperbarui: 29 Mei 2022   23:29 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kaum Millenial tentu juga ikut menghindari budaya nongkrong di tempat keramaian, menjaga jarak, tidak melakukan kontak fisik ketika bertemu atau berkenalan, menggunakan masker ketika keluar rumah dan rajin cuci tangan dengan sabun selama 20 detik. Millenial juga di kenal dengan kreativitas tinggi, bersikap optimis, dan memiliki kemampuan adaptif atau fleksibel, sehingga mereka dapat mengambil peran penting di tengah covid-19 ini.

Selain itu juga dengan adanya melakukan gotong royong menanggulangi wabah ini dan diperkuat dengan kekompakan generasi Millenial. Kita berharap agar wabah ini segera berakhir di dunia dan Indonesia. adapun bentuk implementasi generasi Milenial dapat dilakukan dengan berbagai hal. Nasionalisme Milenial dapat diaktualisasikan dengan sikap yang beragam dan dalam arti yang sangat luas. Perwujudan nasionalisme dan patriotisme dalam menghadapi covid-19 bisa saja bukan merupakan perang melawan musuh negara, tetapi hanya dengan di rumah, atau membuat video dan poster yang menjelaskan tentang bagaimana tetap selamat menghadapi virus ini, membuat video motivasi menghadapi Corona. 

Atau juga hanya dengan langkah mudah melaporkan diri ke RT dan RW jika pulang ke kampung halaman. Dan juga mengingat bahwa Indonesia mempunyai kebudayaan, suku, agama, dan ras yang sangat beragam. Pasti setiap generasi Milenial memiliki sikap toleransi atau pentingnya memiliki sikap toleransi di tengah situasi pandemi Covid 19 ini, karena memiliki sikap toleransi adalah wujud dari bela negara seperti menghargai larangan dan himbauan pemerintah agar selalu di rumah tidak keluar rumah kecuali ada keperluan penting, dari larangan pemerintah tersebut jika kita menghargai dengan mengikuti dan taat dengan peraturan maka kita sudah mewujudkan jiwa bela negara .

Tapi ada yang menaati peraturan tersebut ada juga yang masih meremahkan Covid 19 ini karna  mereka  beranggapan  bahwa  mungkin  Covid  19 ini virus  biasa  dan  tidak berbahaya  bagi  diri sendiri. Tapi mereka tidak tahu kalau Covid 19 ini bisa menyebar dan menular ke orang lain, saudara kita, kakek dan nenek kita. Belva (Staf khusus presiden) meminta kepada para pemuda untuk menghentikan kegiatan di luar rumah jika tidak penting. 

Menjaga jarak dan mengurangi main adalah kunci pencegahan penularan Virus Corona karena mengingat Milenial adalah generasi penular terbesar penyebab Corona COVID-19 tersebut. Tapi Sayangnya, Belva masih melihat banyak orang berkegiatan di luar rumah tanpa memperhatikan himbauan yang sudah di berikan oleh pemerintah. Melihat hal tersebut tentunya kita sangat sedih, mengingat bahwa Generasi Milenial adalah generasi penerus bangsa ini tapi masih ada yang tidak taat akan peraturan yang di keluarkan oleh pemerintah agar mencegah penyebaran virus Corona ini, tapi sebagian besar Generasi Milenial masih mengabaikan himbauan tersebut.

Jika saat ini dilakukan survei mengenai apa satu hal yang paling ditakutkan, niscaya 99% masyarakat   menjawab   Covid-19.   Makhluk   ini   tidak   seperti   penjajah   atau   pemberontak   yang membunuh dengan senjata, bukan pula teroris yang melakukan aksi dengan bom. Covid-19 ini tidak terlihat oleh kasat mata, tetapi jika sudah terinfeksi reaksinya bisa mengerikan. Ada persamaan dan perbedaan antara covid-19 dengan penjajah dan pemberontak. 

Persamaannya keduanya sama-sama menjadi ancaman bagi ketahanan sebuah negara. Perbedaannya adalah menjadi ancaman bagi warga negara karena yang diserang adalah masyarakat, namun tidak peduli dengan wilayah kekuasaan, sedangkan penjajah menginginkan wilayah dan ingin menguasai apapun yang terkandung di dalamnya baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Kita tahu bersama, bahwa dulu Indonesia pernah mengalami masa penjajahan yang cukup panjang. Hal ini pun menimbulkan implikasi negatif, salah satunya adalah adanya stigma yang dilontarkan dunia kepada kita sebagai negara ketiga, negara tertinggal dan sebagainya. 

Meskipun saat ini kita sudah mampu merangkak menuju titel negara maju namun perjuangan tersebut tidaklah mudah. Dahulu, untuk mencapai sebuah kemerdekaan para pejuang kemerdekaan, masyarakat dan semua elemen masyarakat bergotong royong berperang bekerja sama melawan penjajah berkumpul untuk merumuskan dasar dan institusi negara. Perjuangan tersebut tentunya hadir dari spirit yang bernama nasionalisme. Kecintaan terhadap tanah air Indonesia yang dilatarbelakangi oleh kesamaan nasib dan cita-cita. Kesulitan untuk merebut sebuah kemerdekaan nampaknya harus terus diingatkan dan diceritakan kepada generasi muda, supaya spirit dan kontinyuitas untuk menjaga Indonesia terus terjaga.

Sebagai bangsa Indonesia yang menganut sistem ideologi yang kita sebut dengan Pancasila, yang  lahir  pada  1  Juni  1945  yang  sampai  sekarang  dikatakan  sebagai  hari  bersejarah  atau  hari lahirnya Pancasila yang Mengandung 5 sila penting yang mencerminkan idealisme atau cita cita bangsa Indonesia. Dan Pancasila sendiri lahir dari pemikiran hebat pahlawan Indonesia, Besarnya perjuangan serta pengorbanan para pahlawan dalam memerdekakannya bangsa Indonesia, kita sebagai pemuda atau kaum Milenial tidak bisa hanya duduk menikmati kemerdekaan begitu saja. 

Kita harus aktif dalam mengisi kemerdekaan dan memiliki semangat yang tinggi dengan cara mewujudkan Indonesia yang adil dan damai, yaitu dengan cara mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam realitas kehidupan sehari-hari. Seperti sudah ditulis sebelumnya generasi Milenial saat ini berada pada usia produktif yang memiliki peran yang sangat penting untuk kehidupan kelanjutan berbangsa dan bernegara di masa kini dan masa depan. Berkembang pesatnya era globalisasi dan digitalisasi menjadikan generasi Milenial saat ini unggul dalam kreativitas dan kemudahan dalam menghubungkan dunia luar. Namun berkembang pesatnya globalisasi ini membuat Generasi Milenial mungkin akan terpengaruh budaya luar dan melihat perilaku generasi Milenial yang dinamis dan fleksibel.

Apalagi  melihat  situasi  sekarang  yang  sedang  dilanda  wabah  Covid  19  pasti  ada  sebagian generasi Milenial yang acuh tak acuh terhadap wabah tersebut. Tapi ada sebagian generasi Milenial yang ikut membantu memutuskan rantai penyebaran virus ini dengan mengikuti himbauan yang dikeluarkan oleh pemerintah, dengan itu kita juga bisa meringankan beban tenaga medis dan melindungi saudara kita dan orang di sekitar kita. Dan juga kita, saya dan Anda sebagai Generasi Milenial sebaiknya menaati peraturan atau himbauan yang dikeluarkan oleh pemerintah karena itu sebagian dari wujud bela negara untuk mempertahankan negara dan bangsa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun