Mohon tunggu...
Srijembarrahayu
Srijembarrahayu Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Mencintai Indonesia sepenuh hati

Mengabadikan keelokan Indonesia dari sekitar rumah, sebab tak ada yang tak indah di nusantara! Catatan perjalanan lainnya dituliskan di jelajahsuwanto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bukit Kasih Kanonang, Sejatinya "Wonderful Indonesia"

10 Desember 2018   08:16 Diperbarui: 10 Desember 2018   08:45 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toar dan Lumimu'ut, nenek moyang orang Minahasa/dokpri

Hijau dan rimbunnya alam sekitar Bukit Kasih menjadi penawar lelah saat mendaki. Asap belerang sekali-kali terbawa angin. Di kawasan Bukit Kasih ini terdapat sumber air panas yang mengandung belerang. Merendam kaki di kolam air panas menjadi pilihan menyenangkan untuk menghilangkan pegal setelah turun naik ribuan tangga. Sumber air panas ini dimanfaatkan juga untuk merebus jagung dan telur. Kita bisa membelinya di area bawah.

Di dinding bukit terpahat Toar dan Lumimu'ut yang dipercaya sebagai nenek moyang suku Minahasa. Lumimu'ut dianugerahi kecantikan yang tak pudar oleh waktu. Ia tetap muda dan rupawan, sehingga Toar, seorang pemuda yang baru kembali dari pengembaraan jatuh hati padanya. Entah bagaimana mereka bisa terpisah dan tidak saling mengenali, namun alkisah mereka menikah dan melahirkan keturunan yang hingga kini dipercaya sebagai orang Minahasa.

Jalur pendakian Bukit Kasih Kanonang/dokpri
Jalur pendakian Bukit Kasih Kanonang/dokpri
MASIH MEMERLUKAN PERAWATAN

Sayang saat kami mendaki hujan turun begitu saja, karena membawa anak kecil berusia 2 tahun, perjalanan menjadi cukup tricky. Tidak ada fasilitas toilet di pendakian sekitar 40 menit itu. Untunglah di suatu sudut di dekat kawasan tempat ibadah ada warung kecil. Kami boleh menumpang ke kamar mandi dan rehat sejenak.

Tempat ibadah di puncak bukit juga saat itu tidak bisa dimasuki karena terkunci dan tidak ada penjaganya. Selewat saja kami melihat tempat wisata ini. Rasanya kawasan Bukit Kasih membutuhkan perawatan yang mumpuni agar lebih menarik bagi wisatawan.

Ketika akan mendaki, beberapa anak-anak lokal mengikuti. Mereka menjadi semacam pemandu hingga ke atas bukit. Tak ada salahnya ditemani, sebagai imbalannya kita bisa memberi mereka tips secukupnya.

Pemandangan selepas hujan dari Bukit Kasih Kanonang/dokpri
Pemandangan selepas hujan dari Bukit Kasih Kanonang/dokpri
Dari atas ketinggian Puncak Bukit Kasih, pemandangan berbalut kabut tipis ditambah aroma belerang membuat hari itu tak akan terlupakan. Sebuah harmoni dari kaki Gunung Soputan. 

Mari kita turut serta merawat Wonderful Indonesia. Menjadikan Indonesia sebagai rumah keragaman yang memberikan pengalaman berkesan bagi setiap mereka yang datang. Pernyataan jenama Wonderful Indonesia dapat kita hidupi dan banggakan: "Masyarakat Indonesia pecinta damai yang menyambut dengan tangan terbuka digabungkan dengan keindahan, kemenarikan, kekayaan, dan warna dari keagungan negara ini membuat Indonesia tidak hanya sebagai destinasi liburan yang hebat tetapi juga sebagai pengalaman sekali seumur hidup."

Semoga!

Sumber Referensi:

http://setkab.go.id/pesona-indonesiawonderful-indonesia-inspirasi-di-balik-jenama-pariwisata-indonesia/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun