Teknologi juga punya peranan penting dalam menunjang pertumbuhan K-pop. Di tempat-tempat publik di kota Seoul tersedia wi-fi gratis. Dengan teknologi wi-fi, streaming lagu dan video K-pop jadi lebih mudah. Hal ini tentunya menunjang kepopuleran musik K-pop dan penjualan tiket konsernya.
Korsel juga telah menjadi yang terdepan di dalam teknologi multimedia. Konser yang menggunakan teknologi hologram dan virtual reality ditawarkan sebagai alternatif dari konser langsung. Melalui teknologi ini penggemar tetap bisa berinteraksi dengan idola K-pop mereka, meski secara digital. Pemerintah Korsel berencana akan mengeluarkan dana hingga US$222 juta sampai tahun 2020 untuk mendukung perkembangan teknologi canggih ini.
Masih banyak lagi faktor-faktor lain yang menunjang perkembangan K-pop.
K-pop telah berhasil dalam kiprahnya di pangsa pasar musik 'lagu dan tari'--segmen pasar yang selama ini ditinggalkan industri musik Amerika semenjak era Michael Jackson dan boy-band di tahun 1990-an.
Ketika penjualan album musik dalam bentuk CD di negara lain mengalami penurunan, tidak demikian dengan K-pop. Di tahun 2012 pangsa pasar CD K-pop bertumbuh 11%. Dari situ, K-pop menerima 74% pemasukan.
Perusahaan rekaman memakai strategi kreatif dalam pemasaran album CD K-pop. Sebagai contoh, barang koleksi seperti foto artis-artis K-pop dimasukkan di dalam paket CD untuk meningkatkan penjualan.
Pada akhirnya, demam K-pop benar-benar mendunia. Kendala bahasa tidak menjadi penghalang bagi penggemar K-pop dari mancanegara untuk menikmati lagu-lagu K-pop di dalam bahasa Korea.
Fenomena budaya ini berdampak signifikan untuk menaikkan pamor produk-produk Korsel. Pengaruh K-pop berdampak positif untuk industri Korsel yang lain, terutama industri pariwisata dan manufaktur.
Sebuah penelitian dari Universitas London memperkirakan bahwa Korsel mendapat $5 untuk setiap $1 yang diinvestasikan dalam pengembangan K-pop. Hal ini dimungkinkan karena dari apa yang dihasilkan dari penjualan musik berpengaruh juga terhadap penjualan produk Korsel yang lain seperti ponsel atau televisi dari Samsung dan LG.
Musik Indonesia
Indonesia negara yang kaya dengan sumber daya alam. Di samping itu, negara ini juga kaya dengan artis musik berbakat. Penyanyi seperti Sandhy Sondoro, Ruth Sahanaya dan Agnes Monica termasuk dalam kelompok penyanyi Indonesia yang kerap menerima penghargaan internasional. Indonesia juga tidak kekurangan artis-artis muda yang berbakat seperti Raisa, Afgan, dan Isyana.
Jenis musik Indonesia juga bervariasi, mulai dari pop sampai jazz, juga keroncong dan dangdut.