Mohon tunggu...
Sri Hastuti Ramadhani
Sri Hastuti Ramadhani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi saya adalah membaca karena dengan membaca dapat menambah wawasan kita karena membaca adalah jendela dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 1.4. Budaya Positif

23 Desember 2022   14:30 Diperbarui: 23 Desember 2022   14:41 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dengan merujuk pada konsep dasar pemikiran Ki Hajar Dewantara yang menyatakan bahwa  dasar Pendidikan anak selalu berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman, dimana kodrat alam  berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak tersebut berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama yaitu muatan atau  pengetahuan. 

Filosofi Pendidikan dari ki Hajar Dewantara ini membuka wawasan bagi saya bahwa anak jangan diperlakukan seperti robot yang hanya menerima apa yang di berikan tapi jadikan anak sebagai subjek, guru hanya sebagai fasilitator ( among) saja, dan harus bisa membuka wawasan anak dengan merubah metode pengajaran menjadi lebih menyenangkan, guru harus bisa menggali kemampuan anak dalam mempelajari materi yang disampaikan sehingga anak bisa berpikir logis dengan memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari hari dan memiliki budaya positif dimanapun mereka berada, untuk itu maka guru harus memiliki nilai nilai guru penggerak yaitu Berpihak pada murid, mandiri, inovatif, kolaboratif dan reflektif serta peran guru penggerak yaitu pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, mewujudkan kepemimpinan pada murid, dengan nilai dan peran guru penggerak ini bisa mewujudkan disiplin positif disekolah bahkan dimana pun mereka berada dan menjadi salah satu Prakarsa perubahan dalam mewujudkan visi guru penggerak.

Untuk menerapkan budaya positif dilingkungan sekolah, dasar utamanya adalah menerapkan disiplin positif yaitu  pendekatan mendidik anak untuk melakukan kontrol diri dan pembentukan kepercayaan diri. Disiplin berbeda sama sekali dengan hukuman meskipun disiplin sering diterapkan dengan menggunakan teknik hukuman. Karena dasar disiplin positif adalah teori kontrol seperti yang dikemukan oleh Dr. William Glasser yang  menyatakan bahwa semua perilaku memiliki tujuan, bahkan terhadap  perilaku yang tidak disukai. Pada dasarnya kita tidak dapat memaksa murid untuk berbuat sesuatu jikalau  murid tersebut memilih untuk tidak melakukannya. Walaupun tampaknya  guru sedang mengontrol perilaku murid, hal demikian terjadi karena murid  sedang mengizinkan dirinya dikontrol. Saat itu bentuk kontrol guru  menjadi kebutuhan dasar yang dipilih murid tersebut. Selain itu juga penguatan positif atau bujukan merupakan suatu usaha untuk mempengaruhi murid agar mengulangi dan berperilaku tertentu merupakan suatu usaha untuk mengontrol murid juga. Hal ini dilakukan sesuai dengan Teori motivasi yang dikemukakan Diana Gossen, beliau menyatakan bahwa motivasi yang mendasari perilaku manusi ada 3 yaitu :

1. Untuk menghindari ketidak nyamanan ( hukuman)

Biasanya orang yang motivasi perilakunya untuk menghindari hukuman atau ketidaknyamanan, akan bertanya, apa yang akan terjadi apabila saya tidak melakukannya? Sebenarnya mereka sedang menghindari permasalahan yang mungkin muncul dan berpengaruh pada mereka secara fisik, psikologis, maupun tidak terpenuhinya kebutuhan mereka, bila mereka tidak melakukan tindakan tersebut. Motivasi ini bersifat eksternal

2. Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan orang lain

Orang dengan motivasi ini akan bertanya, apa yang akan saya dapatkan apabila saya melakukannya? Mereka melakukan sebuah tindakan untuk mendapatkan pujian dari orang lain yang menurut mereka penting dan mereka letakkan dalam dunia berkualitas mereka. Mereka juga melakukan sesuatu untuk mendapatkan hadiah, pengakuan, atau imbalan. Motivasi ini juga bersifat eksternal.

3. Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai nilai yang mereka percaya.

Orang dengan motivasi ini akan bertanya, akan menjadi orang yang seperti apabila saya melakukannya? Mereka melakukan sesuatu karena nilai-nilai yang mereka yakini dan hargai, dan mereka melakukannya karena mereka ingin menjadi orang yang melakukan nilai-nilai yang mereka yakini tersebut. Ini adalah motivasi yang akan membuat seseorang memiliki disiplin positif karena motivasi berperilakunya bersifat internal.

Berdasarkan teori ini maka tujuan dari disiplin positif adalah menanamkan motivasi yang ketiga pada murid-murid kita yaitu untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya ini berarti mereka memiliki motivasi intrinsik yang berdampak jangka panjang, motivasi yang tidak akan terpengaruh pada adanya hukuman atau hadiah. Mereka akan tetap baik dan berlandaskan nilai-nilai kebajikan karena mereka ingin menjadi orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai yang mereka hargai.  Hukuman dan penghargaan merupakan bentuk control guru terhadap murid yang termasuk dalam kategori motivasi Ekstrinsik yang bedampak untuk jangka pendek, artinya pengaruh yang terjadi sifatnya hanya sementara dan tidak akan merubah perilaku anak, ini sesuai dengan pendapat dari Alfie Kohn yang menyatakan bahwa penghargaan maupun hukuman, adalah cara-cara mengontrol perilaku seseorang yang menghancurkan potensi untuk pembelajaran yang sesungguhnya, secara ideal tindakan belajar itu sendiri adalah penghargaan sesungguhnya.

Dalam menerapkan disiplin positif perlu diperhatikan posisi control guru dalam menghadapi murid jika mereka melakukan kesalahan. Menurut Diane Gossen ada 5 posisi control guru  menghadapi murid yaitu :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun