Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Post Holiday Blues ala Pemilik Warung

10 Januari 2024   06:00 Diperbarui: 10 Januari 2024   06:09 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kurang Tidur / brilio.net - Pinterest

Makanya istilah makan tabungan oleh pejabat BI tidak tepat untuk usaha warungan. Yang benar adalah makan modal. 

Saat ini kebanyakan dari kami hanya bisa berharap tahan dalam menghadapi godaan. Bukan godaan liburan karena kebanyakan untung, namun godaan tidak menutup warung. Saking sepinya pembeli, modal kami semakin tergerus karena kebanyakan libur, eh salah, yang betul karena kebanyakan nombok. 

Terkhusus PHB yang saya alami, alasannya bukan malas kerja karena macet, ketemu atasan jutek, saingan keras dengan rekan kerja atau gaji mini kerja maxi. 

Juga bukan karena masih terbayang libur nataru barusan. Piknik ke tempat wisata hidden gem, menikmati kuliner ekstrim lalu berfoto ria untuk dipamerkan di medsos. 

Bukan, bukan itu. PHB saya adalah malas bangun sebelum subuh. 

Sebagai penjual bubur ayam yang buka dari pagi hingga malam, liburan mewah bagi saya adalah tidur sepuasnya sambil memeluk si bungsu. Anak laki laki saya ini masih berumur 9 tahun dan sedang enak enaknya dipeluk seperti bantal guling. 

Mengapa efek PHB saya malas bangun pagi? 

Rutinitas saya berjualan adalah bangun jam 03.30 pagi, pergi ke warung, memasak dan persiapan lainnya. Jam 06.30 warung siap beroperasi. 

Saya berjualan hingga pukul 14.00, istirahat 4 jam hingga jam 18.0, lalu buka lagi sebelum tutup jam 21.00.

Semua itu saya kerjakan sendirian. Istri kadang kadang saya panggil untuk membantu kalau sedang ramai. Mantan pacar saya itu juga punya warung sendiri dengan lokasi dan menu berbeda. 

Dengan rutinitas jualan 13 jam itu saya hanya punya waktu tidur sekitar 5 jam sehari. Itupun gak nyenyak amat. Kadang kalau terlalu capai malah susah tidur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun