Kalau ada pemain yang tidak pintar, nakal dll itu yang pilih pelatih. Setiap akan merekrut pemain, pelatih pasti sudah mempelajari kemampuan dan karakter masing masing pemain.Â
Betul kata coach Bima Sakti; "Jangan hujat pemain, hujatlah saya jika seorang pemain berbuat kesalahan atau main jelek..". Bima Sakti paham bahwa dialah yang bertanggungjawab sepenuhnya atas anak didiknya.Â
Mestinya pengertian itu yang dimiliki pecinta timnas sejati. Mengorbankan segala galanya di timnas namun tidak mudah menghujat jika pujaannya kalah. Logika harus didahulukan daripada perasaan.Â
Besok, 16 Nopember 2023, ada dua pertandingan besar timnas Indonesia.Â
Sang kakak, timnas senior, akan berlaga nun jauh disana, di Irak. Lawannya bukan kaleng kaleng, Timnas Irak yang menjadi salah satu tim terkuat di Asia. Ranking FIFA berbicara; Irak posisi 60-an, Indonesia 140-an, sangat jauh.Â
Di Piala Dunia U17, sang adik akan menghadapi laga hidup mati melawan Timnas U17 Maroko. Kalah berarti gagal lolos fase grup, seri belum tentu lolos juga. Satu satunya cara agar langsung lolos, timnas U17 harus menang.
Jika pecinta sejati, Anda akan menonton dua pertandingan dan mensupport timnas bagaimanapun caranya. Jika timnas kita kalah, tidak akan membuat Anda ngamuk ngamuk dan menyalahkan semua pihak. Bagaimanapun juga, kekalahan pasti menjadi bahan evaluasi. Akan ada usaha untuk memperbaikinya.Â
Saya akan berusaha menyaksikan dua pertandingan penting itu. Namun sekali lagi, berhasil tidaknya usaha saya tergantung dengan ada tidaknya pulsa internet.Â
Silahkan berdoa untuk kemenangan Timnas kita tercinta. Kalau boleh titip doa agar saya juga bisa menyaksikannya.Â
Salatiga, 15112023.191
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H