Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saya dan Pesugihan

29 Oktober 2023   12:31 Diperbarui: 31 Oktober 2023   21:08 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gara gara buka warung kuliner saya terlibat pesugihan. 

Karena sering kumpul dengan pemilik warung, kami biasa ngobrol ngalor ngidul atau kesana kemari. Topiknya pastilah tak jauh dari dagangan  pemilik dan pelanggannya. 

Saya lebih sering mendengarkan saja, soalnya kebanyakan yang ngobrol ibu-ibu dan para pegawai wanita. 

Ini bukan stereotyping, namun biasanya kalau yang ngobrol kaum wanita akhirnya nyerempet ke gosip dan gibah. Yang laki laki mah, pada sibuk melirik lirik pelanggan yang menarik. Siapa tahu bisa di-speak-speak, maksudnya diajak ngobrol. 

Nah, beberapa hari yang lalu ada obrolan seru, topiknya soal pesugihan. 

Ada cerita warung warung yang laris karena pesugihan. Ada pula pemilik warung, dengan cara klenik, menghalangi warung lainnya didatangi pelanggan. Istilah mereka dipageri/dipagari.

Maksud dipageri adalah warung yang tidak terlihat karena diberi pagar ghaib. Pelanggan tidak melihat warung itu buka (terlihat selalu tutup) walaupun mereka lewat atau jajan di dekatnya. Hal ini biasanya dilakukan di tempat yang banyak warungnya macam food court. Ini persaingan yng melibatkan dunia ghaib. 

Mula mula saya cuek saja, biasalah kalau ibu ibu bercerita. Namun ketika mendengar kata dipageri, saya menjadi tertarik. Warung saya khan ada di food court, jangan jangan... 

Memang dalam dunia per-warung-an, saya sering mendengar soal pesugihan. Ada cerita cerita; warung nasgor disana laris karena pesugihan mangku pocongan, warung bakso disitu banyak pengunjung karena pesugihan jaran goyang. 

Mangku pocongan artinya pesugihan yang memakai pocongan untuk mengundang pelanggan. Pocongan yang tidak kasat mata dipangku penjual untuk menjadikan rasa masakan menjadi maknyoos, pelanggan menjadi ketagihan. 

Pesugihan jaran (kuda) goyang lain lagi. Penjual melayani pelanggan sambil bergoyang goyang. Tujuannya agar pelanggan betah dan terus menerus datang. 

Ada lagi cerita cara pesugihan lain yang saya dengar; merendam celana dalam masakan, menempatkan jimat disekitar warung, memakai susuk di tubuh penjual dll. 

Cerita cerita tersebut ditambahi dengan informasi beberapa tempat lokasi manjur untuk mendapat pesugihan. Tempat yang paling terkenal adalah Gunung Kawi. 

Seorang saksi mata pernah bercerita langsung kepada saya. Dia orang dekat yang rasanya tidak akan berbohong. Orang dekat ini tidak punya usaha warungan, hanya seorang pelanggan. Jadi tidak ada unsur iri dengki. 

Suatu hari orang dekat saya itu makan di sebuah warung laris manis. Waktu itu dia sedang hamil tua. Saat menikmati hidangan favorit yang disajikan tiba tiba dilihatnya singgat (belatung) bermunculan di makanannya. Seketika itu juga dia meninggalkan warung tersebut. 

Konon orang hamil lebih sensitip. Karena sikon tertentu dia bisa melihat hal hal tak kasat meskipun tidak punya bakat atau belajar tentangnya. 

Saksi yang lain adalah seorang teman yang berprofesi sebagai sopir. Beberapa kali dia mengantar pemilik warung ke tempat yang kesohor pesugihannya. Salah satunya ya Gunung Kawi itu. 

Cerita pesugihan yang lain muncul dari mulut ke mulut. Kata yang sering digunakan adalah "jarene" (jawa : katanya). Versi yang ini sulit dipercaya kebenarannya. 

Tidak hanya cerita yang saya dengar, hal hal ghaib tentang pesugihan juga saya saksikan di TV nasional. 

Beberapa waktu lalu sempat geger tertangkapnya tuyul dan baby ngepet. Entah benar atau hanya peristiwa yang dihubung hubungkan, masyarakat banyak yang percaya bahwa kejadian itu adalah praktek pesugihan. 

Saya sendiri pernah mau dilibatkan dalam dunia klenik itu. Beberapa tahun lalu, saat sedang merintis usaha jualan mie ayam, seorang teman menawarkan diri mencarikan pesugihan. Katanya biar cepat laris. Saya langsung menolak. Saya pasrah dan percaya Yang Kuasalah yang memberi rejeki. 

Selain itu kaya karena pesugihan tidak gratis begitu saja, (katanya) ada tumbal yang harus dikorbankan. Itu artinya s/k; syarat dan ketentuan berlaku. 

Biasanya tumbal yang diminta adalah orang orang terdekat. Semakin dekat hubungannya, semakin sukses pula pesugihannya. 

Orang yang ditumbalkan akan mengalami hal hal diluar kewajaran. Menjadi gila, menderita sakit hingga meninggal dunia adalah 'efek sampingnya'. 

Hal itu jelas sesuatu yang mengerikan. Tidak mungkin saya mengorbankan keluarga hanya untuk menjadi kaya. Keluarga bagi saya adalah segalanya. 

Saya tidak tahu apakah semua cerita itu benar atau hanya sekedar gosip. Saya bukan manusia indigo atau pelaku dunia klenik yang bisa melihat 'dunia lain'. Saya memang melihat warung warung itu laris, pemiliknya menjadi kaya. Tetapi hal itu tidak berarti apa yang saya dengar adalah fakta. 

Kembali ke keterlibatan saya dengan pesugihan. 

Sebagai salah satu pemilik warung saya penasaran apakah tempat usaha saya juga dipagari. Saya melihat beberapa warung di sekitar sepi sementara ada yang lebih ramai. 

Warung saya memang belum ramai. Namun saya sadar bahwa usahanya masih baru. Belum banyak yang tahu betapa enak dan uniknya jualan saya. 

Untuk menghilangkan rasa penasaran, saya menemui seorang dukun nyentrik teman dekat. Saya hanya ingin tahu terawangannya, bukan minta petunjuk melariskan usaha. 

Ee, bukannya bersila, membakar dupa lalu merapal mantra, dia malah menyuruh saya berdoa saja. 

"Kowe khan duwe doa roh, kuwi mbok dongake. Ngono kuwi ono hubungan karo roh jahat (Kamu khan punya doa roh, doakan itu saja karena ini ada hubungannya dengan roh jahat)". 

Walaupun dia tahu soal pesugihan, rupanya dukun nyentrik ini tidak mau menyeret saya kedalam dunia per-klenik-an. Sang dukun tahu bahwa saya sosok lurus lurus saja. 

Dukun itu seakan mengingatkan saya untuk tetap mengandalkan Yang Kuasa. Jika memang praktek pesugihan ada hal itu pekerjaan roh jahat. Hanya roh jahat yang meminta tumbal sebagai imbal balik bantuannya. 

Tuhan itu baik, 'Minta dan berusahalah maka engkau akan diberi"

Saya percaya itu. 

Salatiga, 29102023.187

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun