Selain itu kaya karena pesugihan tidak gratis begitu saja, (katanya) ada tumbal yang harus dikorbankan. Itu artinya s/k; syarat dan ketentuan berlaku.Â
Biasanya tumbal yang diminta adalah orang orang terdekat. Semakin dekat hubungannya, semakin sukses pula pesugihannya.Â
Orang yang ditumbalkan akan mengalami hal hal diluar kewajaran. Menjadi gila, menderita sakit hingga meninggal dunia adalah 'efek sampingnya'.Â
Hal itu jelas sesuatu yang mengerikan. Tidak mungkin saya mengorbankan keluarga hanya untuk menjadi kaya. Keluarga bagi saya adalah segalanya.Â
Saya tidak tahu apakah semua cerita itu benar atau hanya sekedar gosip. Saya bukan manusia indigo atau pelaku dunia klenik yang bisa melihat 'dunia lain'. Saya memang melihat warung warung itu laris, pemiliknya menjadi kaya. Tetapi hal itu tidak berarti apa yang saya dengar adalah fakta.Â
Kembali ke keterlibatan saya dengan pesugihan.Â
Sebagai salah satu pemilik warung saya penasaran apakah tempat usaha saya juga dipagari. Saya melihat beberapa warung di sekitar sepi sementara ada yang lebih ramai.Â
Warung saya memang belum ramai. Namun saya sadar bahwa usahanya masih baru. Belum banyak yang tahu betapa enak dan uniknya jualan saya.Â
Untuk menghilangkan rasa penasaran, saya menemui seorang dukun nyentrik teman dekat. Saya hanya ingin tahu terawangannya, bukan minta petunjuk melariskan usaha.Â
Ee, bukannya bersila, membakar dupa lalu merapal mantra, dia malah menyuruh saya berdoa saja.Â
"Kowe khan duwe doa roh, kuwi mbok dongake. Ngono kuwi ono hubungan karo roh jahat (Kamu khan punya doa roh, doakan itu saja karena ini ada hubungannya dengan roh jahat)".Â