Saking banyaknya kartu, mereka membawa dompet panjang yang ukurannya 2 kali dompet saya. Tampak seperti orang kaya. Namun saya tidak tahu mereka kaya beneran atau orang orang yang ingin terlihat kaya. Itu urusan mereka.Â
Dengan banyak kartu dan kertas yang saya punyai, dompet saya menjadi kaya isi. Hanya sayangnya empunya dompet tidak ikutan menjadi kaya.Â
Dompet saya sekarang lebih sering menginap di saku celana karena jarang dikeluarkan. Bagaimana mau dikeluarkan wong tidak ada uangnya.Â
Saya sering tertawa ketika teman teman memanggil saya si dompet tebal. Saya tahu mereka hanya bercanda.Â
Kami sebenarnya bernasib sama; punya dompet tebal namun minim isi uangnya. Makanya saya juga menjuluki mereka Si Dompet Tebal.Â
Jadi masih relevankah jika disebut dompet tebal pasti banyak uang?Â
Salatiga, 26102023.185.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H