Nasib penulis nanggung ya seperti saya ini. Tidak punya ciri khas sendiri karena hanya menjadi pengekor orang lain.Â
Namun saya tidak merasa berkecil hati. Belajar menata kata tidak ada ujungnya. Akan selalu ada yang baru untuk dipelajari. Semakin banyak kita membaca, semakin banyak pula kata kata yang bisa ditata.Â
Jika ingin diterima sebanyak mungkin pembaca, saya harus mempunyai gaya tulisan yang juga diterima semua orang. Oleh sebab itu, hari ini, besok, lusa dan seterusnya, Kompasiana menjadi jembatan bagi saya untuk mencapainya.
Salatiga, 24102023.183
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H