Jurnal adalah sebuah tulisan. Jurnalis merupakan sebutan lain dari wartawan, yang salah satu tugasnya adalah menulis. Mungkin Swety berpikir reporter tidak termasuk dalam profesi jurnalis karena lebih banyak terlihat ngomong daripada menulis. Padahal jurnalis, wartawan dan reporter adalah profesi yang sama. Tugas mereka mencari berita, menulis lalu melaporkan lewat media massa.
Akhirnya perilaku sok pintar saya keluar. Saya menjelaskan tentang tugas dan kegiatan reporter sejauh yang saya ketahui. Seorang reporter harus bisa menulis dengan baik sebagai pedoman atau bahan saat dia melaporkan beritanya.Â
Kemudian saya sarankan Swety untuk mulai belajar membuat artikel. Pengalaman menulis artikel akan berguna bagi cita citanya menjadi seorang reporter.Â
Swety mengaku bahwa sebenarnya dia juga ingin membuat tulisan. Selama ini dia menulis hanya di buku diary saja. Untuk menulis sebuah artikel, dia merasa kesulitan menemukan ide lalu mengembangkannya.Â
Saya lantas memberi tips dan triks kepada sweety.Â
Menulis sebenarnya tidak sesulit yang dia bayangkan. Temukan satu kata saja lalu kembangkan sebanyak mungkin kata tersebut. Saya kemudian memberikan sebuah contoh kata yaitu ojol.Â
Swety bisa mengembangkan kata ojol seperti ini:
Hari ini dia pesan ojol, tulis mengapa, darimana kemana. Dia bayar tunai, mengapa begitu, silahkan tulis alasannya. Apa dia menunggu lama, apa motor dan orangnya sesuai, kondisi motornya seperti apa. Bagaimana tukang ojolnya, bajunya, baunya sapaanya. Topik ini bisa ditulis menjadi beberapa paragraf.Â
Saya menyambung lagi.Â
Setelah itu kata ojol dikembangkan lagi saat dia mulai naik motor. Kecepatannya, rute yang diambil, cara mengemudi, situasi lalu lintas.Â
Lalu bisa dilanjut lagi soal tukang ojolnya. Apakah ojolnya ganteng, ramah, lucu, apakah dia ngobrol, kesan apa yang didapat swety dari tukang ojolnya. Tulisan bisa dilanjut lagi soal apa saja yang mereka bicarakan. Untuk Topik ini bisa ditulis menjadi beberapa paragraf yang lebih banyak dan lebih panjang.Â