Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kaya Tak Harus Berharta

24 Juni 2022   08:25 Diperbarui: 24 Juni 2022   08:44 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah Keluarga / pngtree - Pinterest

Di Surabaya mereka juga mendampingi masyarakat yang SDMnya lemah. Namun bukan pengetahuan mereka, tetapi ketrampilan rendah dan akses menuju peningkatan ekonomi yang terbatas. 

Masalah di kota besar ini beda dengan wilayah kerja S yang dulu. S dihadapkan kepada masyarakat yang lebih pandai namun tak mampu bersaing mendapatkan kue kehidupan perkotaan. 

Jika di Luwuk S banyak berhubungan dengan para Bapak dan anak anak, kali ini di Surabaya, S lebih banyak berhubungan dengan anak anak dan ibu ibu, baik yang berstatus ibu rumah tangga maupun para janda. 

Bergaul dengan para perempuan memperkaya wawasan S tentang sosok mereka dan kehidupannya. Mendampingi anak anak dan remaja membuat S semakin paham tumbuh kembang mereka dengan segala problematikanya. 

Semakin hari S semakin diperkaya oleh kehidupannya. Pihak LSM banyak membekali S dengan berbagai pelatihan baik bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan psikologi. Bekal tersebut sangat berguna ketika S menjalankan tugasnya sebagai fasilitator dan pendamping masyarakat. 

S juga bergabung sebagai team emergency response di LSM tersebut. Pelatihan dan ketrampilan mendampingi masyarakat yang terkena bencana membuatnya siap dikirim kemana saja jika diperlukan. S pernah dikirim menjadi sukarelawan bencana alam di beberapa tempat di Indonesia. 

Dengan begitu banyak pengetahuan dan ketrampilan yang didapatnya selama bekerja, S sangat bersyukur bahwa menuruti hati nurani menuntunnya menjadi kaya batin dan pengetahuan. 

Dia juga dikaruniai berkah yang sangat bernilai. Di umur 38 tahun, usia yang  dianggap terlambat untuk memulai kehidupan berkeluarga, Tuhan memilihkannya jodoh teman satu kantor. Sosok yang mempunyai visi misi sama dalam berkeluarga dan bermasyarakat. Dengan demikian, lebih muda bagi S untuk memulai kehidupan berkeluarganya. 

Kini S mengundurkan diri dari LSM tersebut. Di usianya yang menginjak 52 tahun, hidupnya tenang beserta istri dan kedua anaknya meskipun dalam keterbatasan harta. 

Setelah belasan tahun membantu keluarga orang lain, kekayaan batin dan pengetahuan itu digunakan untuk membangun keluarganya sendiri.

Kaya memang tak harus berharta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun