Makanya mas/pak/ibu/mak/mbok/mbah pemilik warung sering mengatakan, "Untung sedikit tidak apa-apa yang penting lancar. "
Ternyata salah satu maksud 'yang penting lancar' adalah modal uang terus berputar, tidak macet karena paylater.Â
Kembali ke judul. Awal saya berkenalan dengan paylater, yang berarti ngebon di warung itu, ketika saya bekerja sebagai tukang ojol. Secara tak disengaja saya melakukan paylater karena situasi.
Hal itu biasanya terjadi saat sedang enak enaknya menikmati minum dan makanan di warung langganan, HP tiba-tiba berbunyi tanda order didapat.
Karena termasuk driver respons cepat, setelah melihat akun, saya langsung berangkat menjemput order. Kadang saya ingat untuk langsung bayar, kadang pula hanya bilang "Nanti bayar sekalian ya", kepada pemilik warung.Â
Seperti disebutkan di atas, saya orangnya pelupa.
Suatu hari, ketika baru mengunyah bakwan pertama, tiba tiba saya ditanya pemilik warung, "Pak, teh dan makanan Minggu lalu belum dibayar ya?"
Wajah saya langsung memerah saking malunya. Banyak teman ojol lain yang mendengar kata kata itu. Bisa bisa dikira saya tukang kemplang hutang.Â
Saya memang tidak mampir ke warung itu selama seminggu karena sakit. Celakanya saya lupa jika minggu lalu minum teh dan makan bakwannya belum dibayar.Â
Peristiwa lupa bayar yang memalukan itu tak hanya terjadi sekali, tetapi beberapa kali.Â
Untungnya pemilik warung paham jika saya bukan tipe pengemplang hutang.Â