Saya melihat Ro duduk lesehan bersama teman teman lain. Saat itu kabarnya Ro sudah berpangkat kolonel, tetapi dia tetap bersikap biasa saja. Ro tak mendominasi pembicaraan juga tak menjadi pusat perhatian.Â
Rum turut juga dalam reuni itu. Saya hanya sempat bersalaman dan berbasa basi sedikit karena kami kemudian bergabung dengan teman teman lain. Saya di kelompok laki laki, Rum bersama para perempuan.Â
Setelah reuni itu, saya tidak bertemu kembali dengan Ro dan Rum. Ro bertugas diluar pulau sementara Rum juga tidak tinggal di Salatiga. Saya tidak bergabung dengan teman teman dalam grup WA maupun lain sehingga tak banyak informasi kegiatan mereka yang saya tahu.Â
Namun demikian, beberapa kali saya mendapatkan informasi bahwa Ro mengundang dan mentraktir teman teman jika datang ke Salatiga. Dia selalu ingin bertemu dengan teman sekolahnya. Entah kenangan indah semasa sekolah apa yang dialami Ro sehingga dia selalu rindu bertemu dengan teman teman lamanya.Â
Sementara mengenai Rum, saya tidak tahu kabar tentang dia. Mungkin karena tidak terlalu akrab, kami jadi putus kontak.Â
Cerita diatas kemudian terjalin lagi di bulan Ramadhan tahun ini.Â
Beberapa hari lalu, masuk pesan dalam WA saya. Seseorang bernama Rum memperkenalkan diri kembali sebagai teman satu alumi SMP.Â
Awalnya saya tidak begitu percaya dengan pesan tersebut. Maklum saja sekarang ini banyak tawaran promosi dan  penipuan yang dengan berpura pura sebagai teman lama.Â
Dalam pesan selanjunya Rum menyebut nama Ro dan menyampaikan ada titipan sesuatu dari beliau. Saya masih curiga dan malah bertambah karena Rum menanyakan alamat dan ingin bertemu di rumah saya.Â
Ketika kami sepakat malam itu akan bertemu dengan teman teman lain di satu tempat, kecurigaan saya langsung hilang. Tempat pertemuannya di sebuah warung milik teman lain.Â
Malam itu kami berkumpul bersama beberapa teman. Banyak cerita yang kami sampaikan dan kami dengar. Suasana sangat akrab tanpa sekat. Kami seakan akan berubah kembali seperti dulu menjadi anak anak SMP.Â