Karena akan sangat mahal jika kita membayar mereka dengan uang, solusinya adalah dengan menawari mereka liburan dengan fasilitas premium.Â
Kita tawarkan menginap di Bali dengan privilage kelas tinggi. Hotel termewah, pantai terindah, pagelaran budaya yang menarik, pijat aroma therapi yang nyaman. Pokoknya kelas paling mewah lah.Â
Bisa juga wisata di Jogja dengan pelayanan kelas Sultan, mengunjungi bahkan menginap di candi Borobudur dan Prambanan, dihibur tarian penari Keraton.Â
Kita punya banyak pesona lain lagi misal di Sumatera Utara dengan Danau Toba, Sumatera Barat lewat rumah Gadang, Keindahan alam dan keramahan warga ala Papua dan masih banyak daerah lain yang bisa ditawarkan.Â
Para pemain asing jelas akan tertarik lah... Soal uang mereka jelas cukup karena sudah kaya raya. Namun untuk menikmati alam, budaya dan keramahan masyarakat, barangkali mereka masih kurang.Â
Indonesia punya semua kenikmatan itu.Â
Ada baiknya juga kalau PSSI melobi FIFA agar pemain bon bonan antar negara di setujui.Â
Kembali ke Naturalisasi.Â
Kita tidak perlu meributkan program Naturalisasi. Sejak dulu sampai sekarang memainkan pemain asing itu sudah biasa.Â
Jika saat itu timnas Indonesia belum juara, mungkin nasib timnas memang belum mujur. Mungkin juga pemilihan pemainnya tidak tepat. Mungkin juga pemain asingnya kurang banyak atau terlalu banyak.Â
Atau mungkin juga di PSSI ada pengurus hasil Naturalisasi dari pihak lain yaitu mafia bola.Â