Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nikmat Itu Harganya Cuma Segini

8 Desember 2021   11:57 Diperbarui: 8 Desember 2021   12:17 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah tentu harga diberikan jelas lain dengan pembeli biasa. Bukan harga teman lagi tapi sudah harga saudara, jauh lebih murah. Buah yang yang diberikan juga sudah pasti pilihan. 

"Iki mangga suluhan Mas, dijamin manis" Kata Yu Yem saat saya memesan mangga. 

"Ambil dari pohon sendiri", tambahnya. 

Mangga suluhan berarti mangga yang sudah tua baru dipetik, terkadang malahan sudah masak dipohon. 

Rasa mangga suluhan pasti manis, beda dengan mangga kodian (dalam kotak) yang dikirim dari daerah lain. Tak jarang mangga 'impor' itu masih muda sudah dipetik untuk memenuhi kuota. 

Maksudnya; jika satu truk muat 5 ton dan mangga tua/matang yang tersedia hanya 4 ton, maka yang 1 ton diambil dari mangga apa saja yang ada. Masih muda pun tetap dikirimkan karena tetap laku juga. Paling tidak untuk para pecinta rujak dan ibu ibu yang hamil muda. Jika tak pandai memilih, maksud hati pingin mangga yang manisan malah dapat mangga rujakan. 

"Nah kalau milih durian atau semangka matang itu caranya sama. Diketuk ketuk dan ditimbang timbang dengan tangan. Jika di ketuk terdengar bunyi dung dung seperti ada ruang kosong didalamnya, berarti buahnya sudah masak".

"Kalau ditimbang timbang dengan tangan itu dicari yang ringan. Semangka dan durian yang ringan itu kadar airnya sudah sedikit. Itu artinya juga sudah matang" Demikian penjelasan Yu Yem. 

Saya manggut manggut tanda mengerti. Ibaratnya Yu Yem itu seorang praktisi, bukan konseptor atau teoritikus. Penjelasannya pasti benar karena didasari pengalamannya yang panjang berjualan buah buahan. 

Memang kalau saya beli semangka atau durian dipinggir jalan, penjualnya selalu mengetuk dan diangkat angkat untuk mengetahui tingkat kematangan buah tersebut.

Khusus durian, buah berduri itu juga dicium cium di ujung dan pangkalnya. Hasil ciumannya bisa mengetahui buah itu sudah matang apa belum, rasanya manis, pahit atau pahit manis. Hanya pedagang berpengalaman yang bisa menentukan kualitas dan kematangan buah yang dijualnya dari perlakuan diatas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun