Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ngantuk dan Keluar Masuk Tol

14 November 2021   08:59 Diperbarui: 14 November 2021   09:04 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rest Area Salatiga/Sumber Gambar Pinterest. 

Akibat bercampurnya bus, truk, motor dan kendaraan pribadi, jalan Surabaya- Mojokerto menjadi sangat ramai dan juga berbahaya. Pengemudi harus ekstra hati hati bila melewatinya. Oleh sebab itu, jalan non tol area ini saya hindari. 

Jalan arteri lain yang juga saya hindari adalah Nganjuk-Ngawi. Rutenya berkelok kelok dengan hutan di kanan kiri. Banyak truk besar yang melewati jalan ini karena jalannya datar. Akibatnya kendaraan sering terjebak dalam antrean panjang karena truk jalannya pelan. 

Bus dan kendaraan pribadi yang tak sabar biasanya melakukan 'ngeblong' atau menyalip dengan melanggar marka jalan. Karena jalannya berkelok kelok, kondisi lalu lintas di depan tidak kelihatan. Sering terjadi kecelakaan di wilayah ini akibat ketidak sabaran pengemudi. 

Untuk menghindari dua rute berbahaya diatas saya kemudian masuk jalan tol. 

Ada dua keuntungan jika saya masuk jalan tol yaitu hemat waktu dan mengurangi kelelahan akibat salip salipan di jalan non tol. 

Namun ada juga kondisi sebaliknya. Bila saya terlalu lama mengemudi di jalan tol, rasa kantuk bisa menyerang. Jalan mulus, kecepatan konstan dan jarang salip salipan menyebabkan rasa bosan sehingga menyebabkan kantuk 

Jika sudah demikian saya kemudian keluar tol mencari pemandangan dan tantangan baru. 

Walaupun saya tidak suka ngebut, namun jika di jalan biasa, ada saja momen saling menyalip yang mengasikkan. 

Hal ini tidak berarti saya harus melanggar aturan lalu lintas. Jika ketemu sopir yang sudah pengalaman di jalan, kami bisa saling mengawal agar tidak mengantuk. 

Untuk mengetahui sopir yang se-ide, saya biasanya salip menyalip 2-3 kali sembari memberi kode klakson atau lampu dim. Jika dia merespon, berarti kami bisa di depan bergantian. 

Itu cara berkomunikasi para sopir yang pengalaman dijalan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun