Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Humor

Pinjol Memang Dewa Penolong

26 Agustus 2021   13:30 Diperbarui: 26 Agustus 2021   13:44 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Pinjol ilegal itu ya bisanya meneror. Membuat malu dan takut peminjam. Namanya juga ilegal, mereka tidak bisa menuntut secara hukum, perdata maupun, pidana. Mereka juga tidak bisa menyita barang peminjam. Wong pinjaman tanpa jaminan. Apanya yang mau disita? 

Maka teror yang dilakukan. Tidak peduli saudara, teman, kolega, yang penting teror saja. Kalau peminjam yang punya malu dan ketakutan, pasti cepat cepat mengembalikan. Tapi bagi yang tidak punya malu dan takut, biasanya malah lebih galak dari orang pinjolnya. Dimaki maki balas memaki. Kalau diteror tinggal HP dimatikan, ganti nomor. Kalau saudara dan temannya kena teror, peminjamnya slow saja. "Nanti orangnya juga capai sendiri", katanya. 

Pinjol ilegal juga sering dikadali. Oleh orang orang yang mencari untungnya sendiri. Itu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. 

Makanya, kalau mau pinjam uang di pinjol ilegal, pikirkan baik baik dulu resikonya. Bisa tidak kita melunasi pinjaman sesuai waktunya. Kalau memang tidak bisa, jangan ambil pinjamannya. Kalau nekat, silahkan tanggung segala resikonya. 

Semua kewajiban itu kalau dipenuhi tidak akan mendatangkan rugi. Mau yang legal maupun ilegal. Akan aman aman saja. 

Pinjol ilegal menjadi Dewa Penolong bagi semua peminjam yang memenuhi kewajibannya. 

Buktinya;

Jika Pinjol ilegal masih ada, belum bangkrut, itu berarti banyak peminjam yang sudah memenuhi kewajibannya. Peminjamnya menjadi orang yang tertolong ketika keuangan mereka lagi bolong. 

Notes :

Saya bukan pemilik pinjol ilegal dan belum pernah jadi peminjamnya. 

Salatiga 260821.20

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun