3. Perkembangan Kognitif sebagai Proses Individual
   Berbeda dengan Vygotsky yang menekankan pentingnya interaksi sosial dalam perkembangan kognitif, Piaget lebih menekankan pada proses individual. Ia percaya bahwa anak berkembang secara mandiri, melalui proses asimilasi (penyatuan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada) dan akomodasi (penyesuaian skema untuk memasukkan informasi baru). Anak-anak mengembangkan pengetahuan mereka melalui interaksi dengan objek dan orang lain, tetapi pengetahuan itu dibangun oleh mereka sendiri.
Perbandingan Teori Vygotsky dan Piaget
   Meskipun baik Vygotsky maupun Piaget mengakui bahwa perkembangan kognitif sangat penting dalam pembelajaran anak, mereka memiliki perbedaan pandangan yang signifikan:
1. Sosial vs. Individual: Vygotsky menekankan bahwa perkembangan kognitif terjadi melalui interaksi sosial dan bantuan dari orang lain, sementara Piaget percaya bahwa perkembangan kognitif lebih bersifat individu dan bergantung pada pengalaman langsung anak dengan lingkungan.
2. Peran Bahasa:Â Vygotsky menganggap bahasa sebagai alat utama dalam perkembangan kognitif, sedangkan Piaget melihat bahasa sebagai hasil dari perkembangan kognitif yang sudah ada.
3. Tahapan vs. Proses Berkelanjutan:Â Â Â Â Piaget berpendapat bahwa perkembangan kognitif terjadi dalam tahapan-tahapan yang terstruktur dan berurutan, sedangkan Vygotsky tidak secara eksplisit mengemukakan tahapan perkembangan, lebih fokus pada proses sosial yang mendukung perkembangan tersebut.
Kesimpulan
Teori Lev Vygotsky dan Jean Piaget memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana anak berkembang secara sosial dan kognitif. Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan, sementara Piaget lebih fokus pada bagaimana anak membangun pengetahuan secara mandiri melalui pengalaman langsung. Kedua teori ini saling melengkapi, karena meskipun perkembangan kognitif sangat dipengaruhi oleh faktor sosial, anak juga aktif dalam mengembangkan pemahamannya melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan mereka. Kedua teori ini memberikan dasar yang kuat bagi pendidikan dan pemahaman perkembangan anak, serta pentingnya menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan kognitif dan sosial yang sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H