Mohon tunggu...
Sri Mustari Handayani
Sri Mustari Handayani Mohon Tunggu... Guru - Guru selalu belajar sepanjang hayat

Guru, belajar menulis, berbagi ilmu dan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Karang Terjal Berliku

30 Oktober 2022   21:33 Diperbarui: 30 Oktober 2022   21:51 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesampainya di depan toko sepeda, terlihat ibunya sudah di bawa mobil menuju ke Puskesmas terdekat. Via pun menjerit histeris seraya memanggil - manggil ibunya. Orang-orang yang berkerumun melihat dan kemudian ada salah satu ibu menawarkan dirinya untuk membantu mengikuti laju mobil yang membawa ibunya. 

Sampai di Puskesmas Via belum bisa melihat jelas ibunya karena langsung di bawa ke ruang UGD, yang menemani masuk ke dalam adalah sopir orang yang membawa ibunya. 

Kemudian ibu - ibu yang mengantarnya  menceritakan kejadian sebenarnya kalau ibunya tadi terserempet mobil Honda yang membawa ibunya itu, 

Sedikit tenang hati Via, karena orang yang menyerempet ibunya bertanggung jawab mau mengantar dan menunggui ibunya. 

Selang beberapa menit kemudian sopir mobil honda itu keluar dari ruang UGD dan memanggil Via, kemudian Via pun lari bergegas mendekatinya. Rupanya orang tersebut adalah paman dari teman SMP nya dulu dan sudah mengenal Via. Om Ras, panggilannya. Via pun bersalaman sambil menangis dan bertanya. Om Ras, gimana keadaan ibu saya? 

Lelaki itu kemudian menunjukkan ke arah pintu dan mempersilahkan Via masuk  dan kemudian beliau pun mengikutinya. 

Ibunya masih tergeletak lemas dan di kepalanya ada perban melingkar berlumuran darah, hati Via semakin sedih melihat keadaan ibunya yang dari pagi belum sarapan hingga terjadinya kecelakaan. 

Sambil memeluk ibunya Via pun tak kuasa menahan tangisnya. Ibu, maafkan aku tidak bisa membantu ibu! 

Ibunya pun menangis seraya memeluk dan berkata "tidak apa- apa nak, Ibu yang kurang hati - hati. Tak lama pun Om Ras mendekat dan berkata" Maafkan saya bu... Saya tidak sengaja!"

Setelah mendapatkan perawatan dan pemeriksaan dari dokter akhirnya ibunya Via pun di perbolehkan untuk pulang. Om Ras masih tetap menunggu dan mengantar Via dan ibunya pulang. 

Tak cukup sampai disitu derita Via hari itu, ayahnya yang tadi ditinggalkan di rumah terjatuh di depan pintu kamar mandi, dan tetangga terdekat sedang berkerumun juga di rumahnya memberikan pertolongan untuk ayahnya dan dinyatakan telah meninggal dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun