Bertemu dengan teman lama yang sudah hampir 25 tahun tidak bersua meninggalkan sebuah kesan tersendiri. Mereka rata-rata sudah berubah terutama secara fisik. Mulai dari bentuk badan yang semakin melar, warna rambut yang sudah tidak hitam legam lagi, kulit yang juga sudah berkeriput. Tetapi alhamdulillah, kami masih dikaruniai umur panjang, karena beberapa dari kami sudah dipanggil menghadap Allah Swt.
Tingkat ekonomi para alumni juga berbeda-beda. Tidak sedikit dari para alumni yang memang telah menjadi "orang". Beberapa orang telah menjadi professor, guru besar, dosen serta pengusaha sukses. Tetapi, sebagian besar dari kami (khususnya alumni 1994) adalah menjadi pengajar (guru). Mulai dari guru TK, SD, SMP, SMA/SMK juga MI, MTs, MA, karena memang background pendidikan kami adalah pendidikan.
Memang, ada beberapa teman yang menganggap bahwa "reuni" adalah lebih menjadi ke sebuah ajang "show of succes" sehingga ada beberapa teman yang enggan datang ke acara reuni karena merasa minder.
Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Ketika bertemu dalam reuni, kita semua akan larut dalam kenangan manis yang terjadi 25 tahun silam. Kita seakan dituntut untuk mengingat-ingat kembali siapa orang yang ada didepan kita, baik itu nama, tempat tinggal bahkan Nomer Induk mahasiswa kita saat itu. Hemmm...
Harapan kami, reuni, bukan hanya sekedar menjadi ajang untuk bernostalgia, tetapi lebih ke ajang saling tukar informasi dan saling membantu, karena bukan hal yang tidak mungkin jika salah satu dari kami akan membutuhkan bantuan dari teman yang lain yang memiliki relasi lebih banyak, dan juga bukan hal mustahil jika suatu saat kami menjadi satu keluarga yang disatukan oleh putra putri kami.
Blitar, 5 Agustus 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H