Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso, seperti yang ditulis di mitratoday.com, menyoroti adanya wisuda wisuda yang di gelar siswa dari TK, SD, SMP dan SMA. Banyak dari wali murid menyesalkan terselenggaranya wisuda tersebut dan menjadi viral di media Sosial. Diapun meminta Dinas Pendidikan untuk mengevaluasinya kebijakan-kebijakan sekolah yang menggelar acara kelulusan siswa.
Sementara itu Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar mengaku juga akan mengevaluasi acara wisuda TK sampai SMA. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Adi Andaka mengaku akan memberikan saran dan masukan ke sekolah-sekolah melalui pengawas yang ada di tiap kecamatan.
Beliau akan meminta agar tidak menggelar wisuda besar-besaran dan mewah. (beritajatim.com). Aturan ini tidak hanya bagi sekolah negeri, tetapi sekolah swasta akan dikoordinasikan juga dengan pihak Kementerian Agama untuk sekolah dibawahnya.  Jadi intinya sekolah dilarang  mengutamakan cashing (kemasan acara wisudanya), tapi lebih ke  isi acara dan jangan sampai memberatkan orang tua, lanjutnya.
Ditengah maraknya opini pro dan kontra tentang perpisahan siswa siswa baik kelas 6 ( untuk jenjang SD), kelas 9 ( untuk jenjang SMP), maupun kelas 12 (untuk jenjang SMA) yang dihelat secara besar-besaran tersebut, Â justru UPT SD Negeri Slumbung 01 menyelengarakan perpisahan dengan konsep sangat minimalis.
Acara ini dihelat untuk menangkal berbagai opini masyarakat bahwa perpisahan harus diselenggarakan dengan acara besar-besaran. Tidak ada prosesi memindahkan tali toga, tidak ada terop besar pun tidak ada perpisahan di dalam Gedung mewah.
Acara yang dilaksanakan secara sederhana di hari sabtu malam tanggal 17 Juni 2023 tersebut, di laksanakan di halaman sekolah dengan menata meja kursi siswa, dengan panggung untuk menampilkan kreasi siswa dengan apa adanya. Â Background panggung disetting secara tradisional dan ditambah sedikit hiasan bunga-bunga. Dengan menggunakan sound sekolah yang biasa dipakai untuk senam pagi, acara ini bisa dinikmati dan didengar oleh seluruh wali murid.
Hidangannya pun sangat sederhana. Jajanan pasar yang ditata diatas meja, dilengkapi dengan pemotongan tumpeng sebagai symbol  ucapan terima kasih dari wakil wali murid yang diserahkan kepada kepala Sekolah, Ibu Endah Ernawati, yang telah mendidik putra putri selama enam tahun lamanya.
Sekilas, penataan tempat dan panggung mirip sebuah caf, begitu menurut Bapak Sarinoto, S.Pd selaku Penanggung jawab KPP Gandusari yang sempat hadir pada acara tersebut. Ternyata, dengan dana yang minimalis bisa tercipta situasi yang sakral dan memberi kesan estetik. Tidak ada musik elektone yang merupakan ciri khas sebuah acara perpisahan, tetapi hanya mengambil musik dari youtube.
Selain itu, ditampilkan pula video pendek kaleidoskop kegiatan  siswa siswi kelas enam mulai kelas satu sampai sekarang yang merupakan hasil karya anak-anak sendiri.
Dengan kemasan acara yang seperti ini, sekolah menangkal image bahwa perpisahan harus dilaksanakan dengan besar-besaran juga pendanaan yang besar. Ternyata, dengan dana yang seadanyapun, bisa tercipta situasi yang berkesan bagi para peserta didik, dan itu adalah esensi dari kegiatan ini.
Blitar, 18 Juni 2023