Mohon tunggu...
Sri Endah Mufidah
Sri Endah Mufidah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI di Pemkab Blitar

Menyukai dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Demam Lato-lato, Kegiatan yang Positif atau Negatif?

7 Januari 2023   22:11 Diperbarui: 7 Januari 2023   22:31 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika mendengar kata "lato-lato", apa yang ada dibenak anda semua? Tentu, dalam pikiran kita langsung tertuju pada sebuah permainan tradisional yang terdiri dari dua bola polimer padat  warna warni dengan diameter sekitar 5 cm atau 2 inchi dan setiap bolanya digantung pada sebuah tali yang kokoh, sehingga ketika dua bola tersebut bertemu akan menimbulkan suara "tek-tek".

Jujur saja, saat awal permainan ini muncul, telinga rasanya risih mendengar suara "tek-tek-tek" yang ditimbulkan akibat benturan bola lato-lato ini. Hampir disetiap tempat,disetiap acara, ramai suara lato-lato.

Harga lato-lato, cukup murah, yaitu hanya Rp 7000,- sampai Rp 10.000,- saja. Lato-lato dijual bebas di toko permainan. Bahkan, diwarung-warungpun juga menyediakan alat permainan ini karena banyak diburu oleh pecinta lato-lato. 

Bagi orang yang sudah mengetahui harga lato-lato, mereka tidak akan tertipu oleh pedagang, namun, beberapa waktu lalu, ada seseorang yang tertipu karena membeli lato-lato dengan harga Rp 75.000,- dan karena memberi dua buah lato-lato, si pedagang memberi diskon menjadi Rp 100.000,- untuk dua buah lato-lato. Karena tidak mengetahui, si pembelipun sudah merasa murah ketika harus membeli lato-lato dengan harga Rp 100.000,- untuk dua buah lato-lato yang seharusnya hanya seharga RP 14.000,- saja.

Permainan lato-lato pernah ngetrend pada tahun 1990 an dan akhir-akhir ini (pada akhir 2022 dan awal 2023) permainan ini kembali digemari, bukan hanya oleh anak-anak kecil tetapi juga oleh orang dewasa. Karena viralnya permainan tersebut, membuat publik penasaran dan mencari tahu, dari mana sebenarnya asal permainan ini.

Menurut harianhaluan.com, ternyata lato-lato adalah permainan tradisional yang pernah viral di Amerika pada akhir  tahun 1960 hingga awal tahun 1970. Sangking viralnya lato-lato pada masa itu, pada awal tahun 1970, lato-lato bisa menjangkau penduduk di Calcinatello, sebuah daerah provinsi kecil di Italia dengan populasi penduduk 12.832, bahkan sampai diadakan kompetisi tahunan bagi para pecinta lato-lato.

Dan sekarang ini, para pecinta lato-lato juga melakukan hal yang sama yaitu mengadakan kompetisi lato-lato meskipun untuk tingkat lokal saja. Yang akan menjadi juara adalah yang bisa memainkan lato-lato dalam durasi waktu bermain yang paling lama.

Bermain lato-lato, menurut Yudha Febrianta, seorang Dosen Olah raga Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) seperti yang dilansir republika.co.id mengatakan bahwa bermain lato-lato bisa melatih perkembangan motorik anak. Perkembangan motorik adalah sesuatu proses kemasakan atau gerak yang langsung melibatkan otot-otot untuk bergerak dan proses pensyarafan yang menjadikan seseorang mampu menggerakkan tubuhnya. 

Karena, dengan bermain lato-lato, anak bisa  belajar mengendalikan gerakan tangannya. Kalau gerakan tangan tidak terkendali dengan baik, maka gerak bandul menjadi tidak stabil dan permainan akan terhenti.

Selain bisa melatih perkembangan motorik anak,bermain lato-lato ternyata juga bisa mengalihkan perhatian anak, yang akhir-akhir ini selalu terkonsentrasi pada game yang ada di gadget, baik game online maupun offline. Dengan bermain lato-lato, anak-anak memiliki keasyikan tersendiri, karena mereka akan merasa penasaran apabila belum bisa memainkan lato-lato dengan baik. Dengan begitu mereka akan merasa tertantang untuk terus berlatih dan berlatih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun