Banyak sekali ada disekitar kita, keluarga yang mampu tetapi terdata sebagai keluarga kurang mampu, sebaliknya keluarga yang sebenarnya tidak mampu tetapi tidak masuk data sebagai keluarga tidak mampu. Hal ini yang seharusnya menjadi PR dan perhatian  bagi pemerintah untuk mengkaji dan mendata ulang perihal kesejahteraan warga masyarakat terutama yang berkaitan dengan bantuan biaya pendidikan.Â
Bantuan biaya pendidikan seharusnya diberikan secara merata sehingga bukan hanya golongan tertentu saja yang bisa mendapatkannya.
Flasback ke masa kuliah  pada era tahun 1990 an, beasiswa adalah satu bentuk reward bagi mahasiswa berprestasi. Beasiswa Supersemar namanya. Mahasiswa yang bisa mendapatkan beasiswa tersebut haruslah mahasiswa yang memenuhi persyarakat tertentu antara lain Indeks Prestasi Komulatif (IPK) nya harus tinggi. Hal ini membuat mahasiswa berpacu untuk meningkatkan prestasi akademis (IPK) demi sebuah penghargaan yang bernama beasiswa Supersemar.
Lantas, persiapan apa yang seharusnya dan sebaiknya dilakukan agar kita tetap bisa membiayai kuliah putra putri kita, sementara kebutuhan sehari-hari juga tetap terpenuhi dengan baik.
Pertama, menyisihkan sebagian uang untuk persiapan pendidikan. Tidak perlu dalam jumlah yang besar, tetapi harus secara rutin dilakukan. Menyisihkan uang dalam jumlah besar tentu akan berimbas pada kelangsungan hidup sehari-hari. Tabungan yang kita sisihkan lebih baik dalam bentuk asuransi pendidikan.
Kedua, persiapkan tabungan dalam jangka panjang. Pepatah, sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi bukit sebaiknya ditanamkan dalam pribadi kita dalam hal ini.
Ketiga, menganggap uang tabungan kita "tidak ada". Dengan memiliki anggapan yang demikian, kita tidak akan tergoda untuk mengambil tabungan yang terkumpul.
Selain itu saya juga optimis, bahwa setiap anak membawa rezekinya masing-masing. Dan insyaAllah selama kita berusaha dengan baik, selalu ada jalan untuk melewati semua halangan dan kendala yang ada.
Dan yang harus dilakukan selanjutnya adalah menyiapkan mental putra putri kita bahwa jangan menganggap kuliah adalah satu-satunya jalan untuk bisa bekerja, sehingga tidak ada beban ketika lulus kuliah dan tidak bisa bekerja sesuai dengan jurusan yang diambil.
Blitar, 30 Juli 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H