Mohon tunggu...
Sri Endah Mufidah
Sri Endah Mufidah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI di Pemkab Blitar

Menyukai dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Masih Tetap Menunggu

3 Februari 2022   18:56 Diperbarui: 3 Februari 2022   19:00 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inaya sudah sangat mengenal keluarga Farid, meskipun hanya dalam cerita.

Selama dua tahun mereka bersama dalam satu tempat kerja. Sesuatu yang buruk terjadi pada tempat kerja mereka, hingga harus di take over oleh owner yang lain. Owner yang baru memberi kesempatan kepada seluruh karyawan, untuk tetap bekerja bersama mereka atau memilih untuk keluar.

Hingga suatu hari.

"In, aku memutuskan untuk pulang ke Surabaya," ucap Farid suatu pagi.

"Ayah menginginkan aku pulang dan bekerja disana," lanjutnya.

Inaya terdiam. Hingga dipenghujung kebersamaan mereka, tak ada satu komitmenpun terucap.

"Pulanglah, kalau itu memang sudah menjadi tekad dan keputusanmu," jawab Inaya.

"Kamu sendiri bagaimana?,"tanya Farid.

"Aku akan mencoba bertahan untuk sementara waktu dulu. Aku lihat bagaimana nanti," lanjutnya.

Dan benar, keesokan harinya, Farid pamit untuk pulang ke kampung halamannya. Inaya mengantar Farid sampai ke terminal bus kota.

Inaya masih bertahan ditempat kerjanya selama enam bulan. Dan memang, Inaya merasa hari-harinya hampa tanpa ada Farid didekatnya. Komunikasi masih intens mereka lakukan. Mereka masih sering telfon, whatsapp maupun video call.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun