Mohon tunggu...
Sri Endah Mufidah
Sri Endah Mufidah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI di Pemkab Blitar

Menyukai dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perayaan Tahun Baru 2022

1 Januari 2022   16:45 Diperbarui: 1 Januari 2022   16:52 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: tribunnews.com

Tahun baru akan selalu datang setiap tahunnya, selama kita masih diberi umur yang panjang oleh Allah Swt.

Tidak ada kaidah maupun dalil yang menerangkan, mewajibkan atau bahkan melarang seseorang merayakan tahun baru. Jadi sah-sah saja bagi seseorang untuk merayakan akhir tahun, tidak merayakannya  serta bagaimana seseorang hendak menghabiskan akhir tahunnya..

Sependek pengetahuan saya, ada banyak sekali cara seseorang melewati akhir tahun. Melihat dan mengamati beberapa medsos yang saya miliki, saya bisa merangkum beberapa kegiatan yang dilakukan teman-teman saya berdasar kegiatan yang mereka upload di media sosialnya. 

Ada yang merayakan dengan suka cita dengan makan-makan, berkemah dipinggir pantai bersama komunitasnya, sekedar berkeliling kota untuk melihat keramaian kota, bernyanyi bersama atau  ngopi bersama dan banyak juga yang hanya sekedar menonton acara live di televisi yang menyiarkan perayaan tahun baru diseluruh dunia.

Ada pula yang merayakannya dengan menggelar doa bersama, menghadiri majlis taklim, khataman AlQuran di masjid atau mushalla, selamatan dipinggir jalan dan lain-lain.

Tak sedikit pula yang malah tidur sejak sore tanpa menghiraukan bagaimana suasana akhir tahun yang dirayakan banyak orang di seluruh dunia.

Karena tidak ada dalilnya tersebut, alangkah lebih baiknya kalau kita bisa memilah dan memilih bagaimana serta apa yang sebaiknya kita lakukan di penghujung tahun tersebut. Jangan sampai, acara yang tujuan awalnya hendak bersenang-senang justru mendatangkan kesedihan. 

Kita hendaknya bisa memilih tempat yang aman serta nyaman untuk merayakan awal tahun.  Masih ingat beberapa waktu lalu, beberapa pemudi yang terseret ombak saat berenang di pantai. Pernah terjadi pula, beberapa orang yang jatuh dari atas bukit saat berselfi ria. Pernah pula, beberapa anak  harus meregang nyawa karena petasan  yang meledak.

Dulu, pergantian tahun baru dirayakan tidak semeriah saat ini. Saat ini, merayakan tahun seperti ada yang mewajibkan. Rasanya hambar apabila harus melewatinya dengan hanya  dirumah saja. 

Dan tidak ayal lagi, rencana pemerintah yang telah menjadwalkan PPKM (Pemberlauan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) beberapa bulan lalu serta melarang masyarakat untuk berkerumun saat libur natal dan tahun baru akhirnya harus ditinjau ulang dan walhasil Surat Edaran tersebut resmi dibatalkan.

Begitu juga dengan rencana liburan sekolah. Akhir tahun, yang pada tahun-tahun sebelumnya identik dengan liburan semester ganjil selama dua minggu, kali ini juga membuat bingung baik para pendidik maupun peserta didik. Biasanya, setelah ujian semester ganjil, selang seminggu kemudian, baru liburan selama dua minggu. 

Tetapi kali ini tidak. Libur hanya empat hari karena hari yang lain adalah libur umum. Sempat beredar informasi, jika kali ini tidak ada libur semester, bahkan ada pula informasi jika liburan dialihkan bulan januari. Lho....

Dan yang terjadi kemudian adalah, ada edaran susulan, bahwasanya perihal kegiatan belajar mengajar kembali ke edaran sebelumnya.

Kembali ke perayaan tahun baru, sebenarnya sah-sah saja jika kita menyambutnya dengan meriah, akan tetapi, seperti tahun-tahun sebelumnya, biasanya jalan akan penuh sesak dengan kendaraan yang lalu lalang. Tempat rekreasi juga pasti penuh sesak. Yang terjadi kemudian adalah, tiket lokasi wisata akan naik drastis, harga makanan minuman dilokasi wisata juga pasti akan naik.

Tempat yang biasanya menjadi tujuan favorit adalah wisata alam. Mulai dari pegunungan, hutan wisata, air terjun, danau, pantai, bendungan, sungai dan lain-lain.

Dan yang pasti dan tidak pernah ketinggalan dalam merayakan tahun baru adalah menyalakan kembang api serta petasan dimalam tahun baru. Suara petasan serta kembang api akan terdengar bersahut-sahutan sebagai penanda kalau tahun telah berganti.

Apapun itu, dirayakan atau tidak, waktu terus berjalan. Alangkah lebih bijaksananya,jika kita banyak merenung, mengoreksi diri dan mencari kegiatan yang lebih bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Kita tidak perlu terlalu larut dalam euphoria akhir dan awal tahun secara berlebihan.

Selamat Tahun baru 2022

Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah Swt.

Blitar, 1 Januari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun