Mohon tunggu...
Srielen Pomulu
Srielen Pomulu Mohon Tunggu... Penulis - Habis Tinta

Biodata Pribadi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenapa Harus Door to Door?

8 Februari 2020   22:59 Diperbarui: 15 Juni 2020   15:19 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada proses door to door sendiri kita bisa menjumpai paling sedikit 50 orang yang tidak kita kenal dengan berbagai karakter yang berbeda. Kita dituntut untuk bisa berinteraksi dengan masyarakat yang kita temui walaupun hanya dengan  bentuk menawarkan apa yang kita jual.

Selain itu kita juga akan mengesampingkan ego kita sendiri, yang awalnya ketika di rumah kita dimanjakan, di kampus kita terkenal dengan mahasiswa yang akademis, di organisasi kita terkenal dengan aktivis. 

Pada saat turun door to door itu semua tidak berlaku lagi, karena saat itu kita berhadapan dengan orang-orang yang tidak mengenal kita sama sekali. Kita dituntut harus bersikap layaknya pedagang yang menawarkan dagangannya pada masyarakat, bukan lagi bersikap akademis, ataupun aktivis.

Meningkatkan solidaritas sesama kelompok organisasi.

Solidaritas ialah sikap yang dipunyai oleh manusia , dalam kaitannya dengan ungkapan perasaan manusia karena merasa senasib sepenanggungan terhadap orang lain dan kelompok.

Solidaritas diinginkan oleh setiap kelompok. Baik itu kelompok belajar, komunitas organisasi dan lainnya.  Salah satu cara untuk merawat solidaritas adalah dengan menghadirkan rasa kesetikawanan.

Saat door to door kita akan merasakan bagaimana lelahnya berjalan berjam-jam untuk menawarkan apa yang kita jual, banyak sekali kesulitan-kesulitan yang akan kita alami saat momen door to door, tapi disitulah rasa setia kawan kita terbentuk, karena melihat bahwa tenyata walaupun sudah mengetahui bahwa door to door itu melelahkan tapi sahabat/i kita tetap bertahan dalam proses ini, hal ini tentu memacu semangat kita untuk bersama-sama atas rasa senasib sepenanggungan bukan hanya pada saat bahagianya saja, tapi pada situasi sulitpun kita harus tetap bersama.

Proses Pendewasaan Dalam Berorganisasi.

Menurut saya yang paling penting dari proses door to door adalah menciptakan regenerasi yang mempunyai kedewasaan dalam berorganisasi.

Tingkat kematangan dan kedewasaan diri dilihat dari bagaimana dia menyikapi suatu  gejala sosial (society). Kita harusnya bisa menempatkan diri sebagai pribadi yang flexible, kita harus bisa menyamankan orang lain dengan kehadiran kita, kita harus punya kepekaan lebih terhadap problem-problem yang ada, kita harus bisa memahami apa saja yang kita perlukan dalam memecahkan persoalan yang muncul dan kita harus bisa berbaur dan mengakrabkan diri dengan situasi.

Jika seorang lahir dari proses yang biasa-biasa saja tentu saja dia akan kaku jika berhadapan dengan sesuatu yang baru, terlebih jika sesuatu yang baru itu berupa problem bukan sesuatu yang menyenangkan, Berbeda dengan orang yang sejak awal sudah dibenturkan dengan hal-hal yang baru dan melewati proses yang menguatkan mental, tentu dia akan lebih bisa beradaptasi dengan situasi baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun