MENGEMBANGKAN KESADARAN MELESTARIKAN LINGKUNGAN HIDUP DI GAMPONG SIDOREJO KOTA LANGSAÂ
Srie Shailla Meidhany
Mahasiswa IAIN Langsa
ABSTRAK
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mengembangkan kesadaran melestarikan lingkungan hidup di Gampong Sidorejo Kota Langsa. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengembangan kesadaran melestarikan lingkungan hidup dilakukan dengan mengembangkan partisipasi masyarakat melalui kegiatan kelompok sebagai media komunikasi untuk merumuskan penyebab terjadinya kerusakan lingkungan hidup, serta menemukan pemecahan masalah melalui pendidikan agama. Hambatan dalam mengembangkan kesadaran melestarikan lingkungan yaitu latar belakang ekonomi, rendahnya pemahaman agama. Solusi untuk mengembangkan kesadaran masyarakat adalah melakukan sosialisasi materi pelestarian lingkungan.Â
Kata Kunci : Mengembangkan Kesadaran, Melestarikan Lingkungan Hidup
Â
 ABSTRACT
This activity aims to find out how to develop awareness to preserve the environment in Gampong Sidorejo, Langsa City. The method used is qualitative. The results of the activity show that the development of environmental awareness is carried out by developing community participation through group activities as a communication medium to formulate the causes of environmental damage, as well as finding solutions to problems through religious education. Barriers to developing awareness to preserve the environment are economic background, low understanding of religion. The solution to develop public awareness is to disseminate environmental conservation materials.
Keywords: Â Developing Awareness, Preserving the Environment
Manusia menjadi salah satu faktor penentu dalam upaya menjaga  kelestarian lingkungan, sekaligus memiliki peran dan tanggung jawab untuk memberdayakan kekayaan lingkungan guna kelangsungan hidup ekosistem.
Dalam kenyataan keinginan besar untuk memenuhi kepuasan hidup, sering menjadi pemicu manusia untuk menguasai alam yang cenderung menimbulkan kerusakan akibat sikap mementingkan kebutuhan sendiri tanpa memperhatikan kelangsungan  hidup.  (Siahaan,2007).
Pada sisi lain kerusakan lingkungan dipicu oleh kesalahan manusia dalam memamahami  lingkungan. (Senoaji, 2009). Pandangan yang mengatakan bahwa manusia sebagai pusat dari alam semesta, sedangkan  alam  seisinya hanya  sebagai  alat  pemuas bagi kepentingan mereka merupakan pikiran yang tidak proporsional. Kesalahan cara pandang seperti itu, akan menempatkan manusia bebas melakukan apa saja terhadap alam untuk memenuhi segala kebutuhannya (Sulistya,2006).
Di Gampong Sidorejo Kota Langsa terdapat sebuah sungai yang terlihat tercemar karena masih adanya masyarakat yang membuang sampah sembarangan di sungai. Air di sungai Sidorejo juga cenderung keruh. Hal  ini merupakan bentuk kurangnya kesadaran masyarakat agar dapat menjaga lingkungan sekitar.
Upaya pemerintahan Kota Langsa dalam mengatasi masalah sungai Gampong Sidorejo ialah dengan membangun lokasi disekitar sungai agar sungai terlihat lebih bersih dan indah. Masyarakat Gampong Sidorejo yang mmebuang sampah ke sungai juga akan diberikan sanksi. Karena hal itu akan mencemari sungai. Upaya ini diharapkan agar dapat merubah kondisi sungai yang selama ini terlihat kotor dan keruh akan berubah menjadi sungai yang bersih dan terlihat indah.
METODEÂ
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara yang dilakukan kepada masyarakat Gampong Sidorejo Kota Langsa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan masyarakat Gampong Sidorejo Kota Langsa diketahui bahwa kesadaran masyarakat untuk melestarikan lingkungan dilakukan melalui partisipasi kelompok lembaga masyarakat. Lembaga masyrakat  menjadi forum komunikasi dan musyawarah  dalam mengidentifikasi    permasalahan yang terkait  pengerusakan lingkungan hidup dan faktor-faktor yang menjadi penyebabnya. Organisasi tersebut juga untuk mengidentifikasi alternatif pemecahan masalah dalam mengembangkan kesadaran untuk melestarikan lingkunagan sungai di Gampong Sidorejo Kota Langsa. terhadap akibat yang ditimbulkan dari pencemaran lingkungan hidup dan rendahnya pemahaman agama terkait dengan tindakan pengerusakan lingkungan hidup serta dampak yang ditimbulkan.
Solusi dalam menghadapi permasalahan kesadaran masyarakat Gampong Sidorejo Kota Langsa untuk melestarikan lingkungan hidup, berupa sosialisasi materi pelestarian lingkungan hidup yang mengintegrasikan dengan pendidikan   agama. Sosialisasi gabungan dua bidang kajian ilmu disampaikan melalui proses pembelajaran dengan pendekatan korelasi atau secara terintegrasi. Sosialisasi melalui model integrasi materi tersebut dilakukan secara berulang-ulang dalam forum kegiatan penyuluhan oleh fasilitator atau instruktur yang berkompeten. Rangkaian kegiatan tersebut meningkatkan pemahaman dan sikap berlingkungan serta meningkatnya mental spiritual yang diikuti berkembangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Selain itu pemerintah Kota Langsa juga sedang membangun lokasi pinggir sungai Gampong Sidorejo Kota Langsa, agar sungai terlihat lebih bersih dan indah. Masyarakat yang membuang sampah di pinggir sungai juga akan dikenakan sanksi. Hal ini dilakukan agar masyarakat memiliki perilaku dan kesadaran yang baik dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.
KESIMPULAN
Adapun hasil kegiatan di Gampong Sidorejo Kota Langsa diketahui bahwa kesadaran masyarakat untuk melestarikan lingkungan dilakukan melalui partisipasi kelompok lembaga masyarakat. Lembaga menjadi forum komunikasi dan musyawarah  dalam mengidentifikasi permasalahan yang terkait pengerusakan lingkungan hidup dan faktor-faktor yang menjadi penyebabnya.
Solusi dalam menghadapi permasalahan kesadaran masyarakat untuk melestarikan lingkungan hidup, berupa sosialisasi materi pelestarian lingkungan hidup yang mengintegrasikan dengan pendidikan   agama. Sosialisasi gabungan dua bidang kajian ilmu disampaikan melalui proses pembelajaran dengan pendekatan korelasi atau secara terintegrasi. Membangun lokasi disekitar sungai agar sungai terlihat lebih bersih dan indah serta memberikan sanksi kepada masyarakat yang membuang sampah ke dalam sungai ataupun di piggiran sungai. Hambatan dalam mengembangkan kesadaran melestarikan lingkungan yaitu latar belakang ekonomi, rendahnya pemahaman agama.
DAFTAR PUSTAKA
Senoaji, Gunggung, 2009. Kontribusi Lingkungan Terhadap Kehisupan Masyarakat Desa di Sekitarnya: Studi Kasus Di Desa Air Lanang Bengkulu.Jurnal Manusia dan Lingkungan, Vol. 16, No.l, Maret 2009:
Siahaan, NHT. 2007. Lingkungan Dan Paradigma Pembangunan, Jakarta: Penerbit Pancuran Alam.
Sulistya, P. 2006. Mendidik  Generasi Muda dengan PendidikanLingkungan (Online).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H