Dalam kenyataan keinginan besar untuk memenuhi kepuasan hidup, sering menjadi pemicu manusia untuk menguasai alam yang cenderung menimbulkan kerusakan akibat sikap mementingkan kebutuhan sendiri tanpa memperhatikan kelangsungan  hidup.  (Siahaan,2007).
Pada sisi lain kerusakan lingkungan dipicu oleh kesalahan manusia dalam memamahami  lingkungan. (Senoaji, 2009). Pandangan yang mengatakan bahwa manusia sebagai pusat dari alam semesta, sedangkan  alam  seisinya hanya  sebagai  alat  pemuas bagi kepentingan mereka merupakan pikiran yang tidak proporsional. Kesalahan cara pandang seperti itu, akan menempatkan manusia bebas melakukan apa saja terhadap alam untuk memenuhi segala kebutuhannya (Sulistya,2006).
Upaya pemerintahan Kota Langsa dalam mengatasi masalah sungai Gampong Sidorejo ialah dengan membangun lokasi disekitar sungai agar sungai terlihat lebih bersih dan indah. Masyarakat Gampong Sidorejo yang mmebuang sampah ke sungai juga akan diberikan sanksi. Karena hal itu akan mencemari sungai. Upaya ini diharapkan agar dapat merubah kondisi sungai yang selama ini terlihat kotor dan keruh akan berubah menjadi sungai yang bersih dan terlihat indah.
METODEÂ
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara yang dilakukan kepada masyarakat Gampong Sidorejo Kota Langsa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan masyarakat Gampong Sidorejo Kota Langsa diketahui bahwa kesadaran masyarakat untuk melestarikan lingkungan dilakukan melalui partisipasi kelompok lembaga masyarakat. Lembaga masyrakat  menjadi forum komunikasi dan musyawarah  dalam mengidentifikasi    permasalahan yang terkait  pengerusakan lingkungan hidup dan faktor-faktor yang menjadi penyebabnya. Organisasi tersebut juga untuk mengidentifikasi alternatif pemecahan masalah dalam mengembangkan kesadaran untuk melestarikan lingkunagan sungai di Gampong Sidorejo Kota Langsa. terhadap akibat yang ditimbulkan dari pencemaran lingkungan hidup dan rendahnya pemahaman agama terkait dengan tindakan pengerusakan lingkungan hidup serta dampak yang ditimbulkan.
Solusi dalam menghadapi permasalahan kesadaran masyarakat Gampong Sidorejo Kota Langsa untuk melestarikan lingkungan hidup, berupa sosialisasi materi pelestarian lingkungan hidup yang mengintegrasikan dengan pendidikan   agama. Sosialisasi gabungan dua bidang kajian ilmu disampaikan melalui proses pembelajaran dengan pendekatan korelasi atau secara terintegrasi. Sosialisasi melalui model integrasi materi tersebut dilakukan secara berulang-ulang dalam forum kegiatan penyuluhan oleh fasilitator atau instruktur yang berkompeten. Rangkaian kegiatan tersebut meningkatkan pemahaman dan sikap berlingkungan serta meningkatnya mental spiritual yang diikuti berkembangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Selain itu pemerintah Kota Langsa juga sedang membangun lokasi pinggir sungai Gampong Sidorejo Kota Langsa, agar sungai terlihat lebih bersih dan indah. Masyarakat yang membuang sampah di pinggir sungai juga akan dikenakan sanksi. Hal ini dilakukan agar masyarakat memiliki perilaku dan kesadaran yang baik dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.
KESIMPULAN