Mohon tunggu...
Sri Dewi
Sri Dewi Mohon Tunggu... Konsultan - Nama Sri Dewi

Nama Sri Dewi tempat tgl lahir Bagan Batu 09 Oktober 1997, hobi membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Buku "Filsafat Teras" sebagai Tamparan Keras untuk Mental Tangguh Masa Kini

11 Agustus 2022   06:18 Diperbarui: 11 Agustus 2022   06:27 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DI BAB KEDELAPAN Menghadapi Kesusahan dan Musibah. Dalam Filosofi Teras "Musibah dan Kesusahan adalah opini / value judgement ynag ditambahkan oleh kita. 

Meskipun musibah, bencana, dan kesusahan yang sering menimpa sering kali berada diluar kendali kita, respon kita atasnya sepenuhnya ada ditangan kita sendiri. Filsuf Stoa melihat kesusahan sebagai sumber kekuatan.

DI BAB KESEMBILAN Menjadi Orang Tua. Tidak sedikit di zaman sekarang yang masih usia remaja sudah menyandang sebagai orang tua. Lebih tepatnya Mama muda ada yang berhasil ada pula yang gagal, semua tergantung dari bagaimana seseorang itu mau belajar mengontrol emosi dan mengendalikan diri dari egois. Wajar kelabilan itu tidak bisa dipungkiri pada  usia remaja. 

Di bab ini mengingatkan dengan sang penulis sendiri iya. 10 tahun yang lalu saya hidup dalam penuh kebimbangan dan berusaha untuk mencari jati diri. Terlahir dari keluarga Broken Home bukanlah pilihan yang saya inginkan. 

Berpisah dari orang tua juga bukan hal yang saya impikan. Hidup harus menumpang ditempat orang juga bukan sebuah harapan. Hidup disepelekan dan direndahkan mungkin jadi kenangan yang tidak terlupakan. 

Semua kejadian dan peristiwa yang terjadi dalam hidup Saya berasal dari luar kendali saya. Mungkin saya berhak marah kala itu dan menyalahkan sang pencipta kenapa saya harus terlahir kedunia ini jika harus mengalami ini semua. 

Berjalan nya waktu saya menyadari bahwa saya bisa kok tumbuh seperti anak-anak lain nya meski tanpa dapat kasih sayang langsung dari orang tua. Saya mencoba melakukan hal-hal yang positif salah satunya  mengikuti kegiatan keagamaan. Dan ekstrakulikuler lainnya. 

Saya mencoba untuk selalu berfikir positif dan jadi orang yang menyenangkan. Justru dengan sikap yang saya tunjukan menjadi karakter diri saya. 

Bahkan orang-orang disekeliling saya sangat menyukai kehadiran saya. Dan bahkan banyak orang yang ingin mengangkat saya sebagai anak dan keluarga mereka. 

Prestasi disekolah juga membuat orang-orang tercengang dan tidak percaya bagaimana mungkin anak seorang broken home bisa berprestasi dan memiliki sikap yang baik. Mungkin sedikit saya simpulkan dari pengalaman yang saya alami sendiri. 

Sejak kecil saya selalu memperhatikan apapun yang dilakukan oleh orang tua saya, yang saya tahu ibu saya adalah orang yang rajin, cerdas, mandiri, energik, ramah, dan suka bersosialisasi, mudah berbaur. Dan yang saya lihat Ayah saya adalah orang yang sangat rapih, Baik, sangat dermawan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun