DI BAB KELIMA Membahas Mengenai Mengendalikan Interpretasi dan Persepsi. Iya karena pada dasarnya manusia kerap kali disusahkan bukan oleh hal-hal atau peristiwa yang terjadi, tetapi berdasarkan sebuah opini yang muncul dari fikiran kita akan sebuah peristiwa yang terjadi menimpa kita.Â
Pernahkah ketika kita mengalami sebuah peristiwa yang tidak kita inginkan, sering timbul sebuah penilaian otomatis yang muncul, dan jika tidak rasional, maka penilaian otomatis ini memicu emosi negatif. Â
Namun kita memiliki kemampuan untuk tidak menuruti penilaian /value judgment otomatis tersebut, kita mampu menganalisis sebuah peristiwa /objek dengan rasional, khususnya untuk memisahkan antara yang fakta objektif dari penilaian /opini subjektif kita. Â
Dan sebuah jurus jitu yang saya ingat di Bab ini yaitu langhkah-langkah dengan kalimat S-T-A-R ( Stop-Think & Assess-Respond ) yang dapat kita praktikan saat kita mulai merasakan emosi negative. Selamat mencoba ya. . . . .
DI BAB KEENAM Ini membahas mengenai Memperkuat Mental bagaimana kekhawatiran dan kecemasan kita lebih banyak yang akhirnya tidak terjadi, ada banyak hal-hal negatif Dallam hidup ini yang sebenarnya remeh dan tidak perlu dibesar-besarkan.Â
Premeditatio malorum adalah teknik memperkuat mental dengan membayangkan semua kejadian buruk yang mungkin terjadi dalam hidup kita. Yang artinya bagaimana kita menyikapi semua kejadian yang terjadi dalam hidup kita ini tetapi tetap berfikit rasional. Â
Gue jadi contoh begini ketika kamu sedang makan buah ketimun tapi tanpa terasa kamu mendapatkan rasa yang sangat pahit meskipun kamu sudah berhati-hati untuk memilih buah mentimun tersebut tapi masih ada saja kamu kedapatan.Â
Jika kamu berfikir secara rasional kamu tidak akan menyalahkan kenapa kamu dapat buah tersebut, mungkin saja kamu bisa langsung membuangnya tanpa harus mengomel-ngomel sendiri.
DI BAB KETUJUHÂ Membahas mengenai Hidup di antara Orang yang menyebalkan. Filosofi Teras sangat menaruh perhatian pada hubungan antarmanusia. Karena para filsuf Stoa percaya bahwa nature manusia adalah makhluk social.Â
Namanya juga dalam kehidupan social kita kerap ditemukan dengan orang-orang yang membuat kita marah atau kecewa. Jika kamu merasa tersinggung dengan sikap atau perbuatan orang lain terhadap kamu. Itu sepenuhnya salah kita sendiri.Â
Orang yang melakukan perbuatan menyebalkan karena tidak tahu (ignorant), justru seharusnya dikasihani dan diajari, bukan dimarahi. Karena kemarahan itu lebih merusak daripada kemarahan itu sendiri.