Mohon tunggu...
Sri Budiarsih
Sri Budiarsih Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Pascasarjana UPGRIS Semarang

Saya seorang mahasiswa Pascasarjana UPGRIS sekaligus sebagai guru SMP. Membaca dan traveling kuliner merupakan kesenanganku.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Melatih Berpikir Kristis Siswa Dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

14 Juni 2024   14:26 Diperbarui: 14 Juni 2024   14:35 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, kemampuan komunikasi yang baik, yang juga merupakan bagian dari literasi, memungkinkan siswa untuk menyampaikan ide-ide kritis mereka secara efektif. Siswa dapat menjelaskan alasan dan argumentasi mereka, serta mendengarkan dan menanggapi pandangan orang lain dengan baik.

Dalam Projek P5 Kurikulum Merdeka, pembelajaran literasi tidak hanya dilakukan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, tetapi juga terintegrasi dalam semua mata pelajaran. Hal ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan literasi dalam konteks yang lebih luas, sehingga dapat mendukung pengembangan berpikir kritis dalam berbagai bidang.

Dengan demikian, penguatan literasi dalam Projek P5 Kurikulum Merdeka dapat menjadi jembatan yang menghubungkan antara pengetahuan dan kemampuan berpikir kritis siswa. Literasi yang kuat akan membekali siswa dengan kemampuan untuk mengakses, memahami, dan mengomunikasikan informasi secara efektif.

Salah satu pilar utama Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah Keterampilan Abad 21, yang secara khusus menekankan pada pengembangan kemampuan berpikir kritis. Keterampilan Abad 21 mencakup empat aspek utama, yaitu Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah, Kreativitas dan Inovasi, Komunikasi, serta Kolaborasi.

Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah merupakan komponen inti dari Keterampilan Abad 21. Dalam Projek P5 Kurikulum Merdeka, siswa dilatih untuk menganalisis informasi secara mendalam, mengevaluasi sudut pandang yang berbeda, serta mengambil keputusan dan memecahkan masalah secara sistematis.

Melalui pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning) dan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), siswa dihadapkan dengan situasi nyata yang menuntut mereka untuk berpikir kritis. Mereka harus mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan mempertimbangkan berbagai alternatif solusi sebelum mengambil keputusan.

Selain itu, siswa juga dilatih untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan masalah. Mereka didorong untuk berpikir di luar kebiasaan, mencari solusi yang unik, serta mengembangkan ide-ide baru yang bermanfaat. Kemampuan ini sangat penting dalam menghadapi tantangan yang kompleks di abad 21.

Keterampilan komunikasi dan kolaborasi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari berpikir kritis. Siswa dilatih untuk menyampaikan ide-ide mereka secara efektif, mendengarkan dan menghargai pandangan orang lain, serta bekerja sama dalam tim untuk mencapai tujuan bersama.

Dengan demikian, Keterampilan Abad 21 dalam Projek P5 Kurikulum Merdeka menyediakan kerangka kerja yang komprehensif untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada diri siswa. Melalui pembelajaran yang berfokus pada pemecahan masalah, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi, siswa dipersiapkan untuk menjadi problem solver yang handal.

Selain Penguatan Pendidikan Karakter, Literasi, dan Keterampilan Abad 21, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kurikulum Merdeka juga menerapkan Pembelajaran Tematik Terintegrasi sebagai salah satu pilarnya. Dalam pendekatan ini, pembelajaran tidak lagi dilakukan secara terpisah-pisah per mata pelajaran, melainkan diintegrasikan dalam satu tema yang mencakup berbagai disiplin ilmu.

Pembelajaran Tematik Terintegrasi memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada siswa. Dengan mengaitkan berbagai konsep dan perspektif dalam satu tema, siswa dilatih untuk melihat masalah dari sudut pandang yang lebih luas dan kompleks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun